All for One telah di kalahkan dan Aliansi Penjahat telah musnah. Tetapi ledakan gas beracun membuat sebagian populasi manusia berubah menjadi beast man !!
Apa yang terjadi jika Bakugo, sahabat baik Midoriya juga berubah menjadi beast man karena kec...
"A-ah...umm... Sebenarnya aku.... lapar. Aku ingin memakan masakanmu," Pinta Bakugo salah tingkah.
Midoriya terkekeh pelan mendengar permintaan sahabatnya itu. Ia mengacak surai pirang Bakugo gemas lalu mengangkat tubuh Bakugo dan menggendongnya ala bridal style menuju ruang makan.
"Tunggulah disini. Aku akan memasak makanan untukmu," Ucap Midoriya sembari menurunkan Bakugo di kursi meja makan.
Bakugo menganggukkan kepalanya patuh menuruti ucapan Midoriya. Midoriya tersenyum tipis melihatnya. Pria hijau itu berbalik menuju dapur untuk memasak makanan.
Midoriya memerintahkan kedua remaja yang bertugas hari ini untuk kembali ke dalam apartemen mereka. Ia akan memanggil mereka berdua jika ia membutuhkan sesuatu. Untuk saat ini, entah mengapa, ia ingin menghabiskan waktunya berdua saja dengan Bakugo.
Tidak bertemu selama hampir dua minggu membuatnya merindukan sang pujaan hati. Lalu saat ini, ketika akhirnya ia pulang dan dapat bertemu lagi dengan pria manis kesayangannya itu, ia tidak ingin ada orang lain di sekitar mereka.
Tidak jauh berbeda dengan Bakugo. Ia tidak merasa keberatan saat Midoriya menyuruh para remaja itu meninggalkan mereka berdua. Justru sebaliknya, ia bersyukur Reiko tidak melihat penampilan Midoriya yang terlihat menawan, seksi, dan tampan disaat yang bersamaan ketika pria hijau itu fokus memasak dengan dua kancing kemeja teratasnya yang terbuka serta lengan baju yang dilipat hingga siku dan jangan lupakan celemek hitam yang ia pakai juga menambah kadar pesonanya.
Setelah hampir satu jam menunggu, masakan buatan Midoriya akhirnya selesai. Midoriya membawa sebuah nampan yang berisikan beberapa mangkuk kecil masakannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gomen membuatmu menunggu lama. Ini, makanlah," Ujar Midoriya sembari menyajikan semangkuk nasi, sup miso, dan sepiring telur gulung.
Bakugo menatap makanan dihadapannya dengan tatapan lapar. Ia mengambil sumpit dengan semangat dan berencana untuk mengambil sepotong telur gulung lalu memakannya, tetapi tertahan saat Midoriya mencekal tangannya.
"Lepaskan tanganku. Aku mau makan. Aku lapar," Ucap Bakugo menarik tangannya.
"Tidak. Aku baru teringat jika kau sering mual dan muntah akhir-akhir ini. Bukankah lebih baik jika kau memakan bubur yang Ryoka-kun buatkan tadi ? Aku bisa menghangatkannya kembali. Aku juga bisa-eumpp" Ucapan Midoriya terpotong saat Bakugo tiba-tiba menciumnya.
Cup !
"Percayalah padaku, aku baik-baik saja. Sekarang biarkan aku makan. Aku lapar dan hanya ingin memakan makanan yang kau buat ini," Ujar Bakugo santai setelah membuat Midoriya tertegun mendapat serangan tak terduga.
Bakugo melepaskan cekalan tangan Midoriya di tangannya dan mulai memakan makanan buatan sang sahabat. Bibirnya tersenyum lebar saat makanan itu memasuki mulutnya. Ia senang ia dapat merasakan masakan buatan Midoriya lagi setelah sekian lama pria itu tidak memasak untuknya.