7

2.2K 265 178
                                    

Matahari telah tenggelam, angin malam berhembus di temani oleh indahnya cahaya bulan dengan tebaran bintang di langit malam.

Persiapan rapat di hari pertama memakan waktu yang cukup lama. Sejak pertama Midoriya menapakkan kakinya di kota tujuan hingga hampir tengah malam, ia baru bisa mendapatkan waktu luang untuk beristirahat.

Midoriya memasuki penthouse mewah yang ia sewa khusus kurang lebih selama seminggu. Ia sengaja lebih memilih menginap di penthouse ketimbang di hotel karena tidak ingin Bakugo merasa cepat bosan. Berada di dalam kamar hotel terasa membosankan menurutnya.

Uraraka menghentikan langkahnya ketika Midoriya membuka pintu penthouse. Ia sedikit membungkuk memberi hormat.

"Selamat beristirahat Midoriya-sama." Ucapnya sopan.

"Hm. Kembalilah ke kamar hotel mu Uraraka. Pastikan kau membawa seorang pengawal dan tolong atur lagi pengawalan di penthouse." Titah Midoriya sembari melepaskan jas nya dengan lelah.

"Baik, Midoriya-sama." Jawab Uraraka dengan spontan. Uraraka berbalik meninggalkan penthouse setelah menutup pintunya.

 Uraraka berbalik meninggalkan penthouse setelah menutup pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan kosong tanpa penghuni terlihat oleh mata hijau nya. Pandangannya tertuju pada meja makan yang kosong tanpa ada makanan sama sekali. Ia menghembuskan nafas panjang saat teringat ia telah melupakan sesuatu. Ia lupa membuatkan makan malam untuk Bakugo !

Midoriya POV

"Kaachan, kau ada dimana ?" Aku memanggilnya sembari menghempaskan tubuhku yang lelah ke atas sofa empuk yang nyaman.

Pemandangan langit malam dipenuhi kelap-kelip lampu kota terpampang di hadapanku. Kaca super besar yang menjadikan tempat ini sebagai tempat yang bagus untuk melepas stress.

"Akhirnya kau pulang, bodoh !" Jawaban kesal yang Kaachan ucapkan menarik perhatianku.

Diantara anak tangga, Kaachan tampak menuruninya dengan langkah yang menunjukkan betapa kesalnya dia. Yah, bagaimanapun ia tetap terlihat imut.

"Ah, yahh, kau tau persiapannya memakan waktu yang cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, yahh, kau tau persiapannya memakan waktu yang cukup lama." Bela ku padanya.

Aku beranjak menghampiri nya dan mengangkat tubuhnya dalam pelukanku. Tubuh rubahnya memberontak tak suka saat ku angkat. Tapi ku abaikan karena aku ingin mengusap surai jingga nya yang lembut itu.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang