51

1.2K 157 45
                                    

"Deku, bangun. Oi, Dekuuu,, bangunn !" Panggil Bakugo sembari mengguncangkan tubuh Midoriya yang sedang tidur.

"Eumn... Baiklah, baiklah aku bangun. Ada apa, hm ? Ini masih dini hari," Sahut Midoriya serak sembari duduk dengan tangan yang mengusap ujung matanya yang masih mengantuk.

Bakugo yang sedari tadi duduk di atas ranjang bersebelahan dengan Midoriya meneguk ludahnya serat melihat penampilan bangun tidur pria hijau itu. Bertelanjang dada dan hanya memakai celana piyama, rambutnya yang berantakan, dan jangan lupa suaranya yang serak itu membuatnya terlihat sangat seksi.

"Aku ingin onigiri supermarket," Celetuk Bakugo sembari menarik ujung piyamanya untuk menutupi pahanya yang terekspos karena ia hanya memakai dalaman.

"Apa ?" Tanya Midoriya bingung.

"Aku ingin onigiri supermarket. Belikan aku onigiri," Ulang Bakugo dengan tatapannya yang berbinar.

Midoriya menatap pria pirang di sampingnya yang semalam memaksanya melepas atasan piyamanya untuk dia pakai dengan heran. Manik hijau nya melirik jam dinding yang menunjukkan angka 1.30 dini hari.

"Ini masih dini hari. Aku akan membelikanmu onigiri supermarket nanti. Sekarang ayo kita kembali tidur," Tolak Midoriya lembut sembari merangkul Bakugo dan menariknya kembali berbaring di ranjangnya.

Bakugo menatapnya kesal sembari menepis tangan Midoriya.

"Aku tidak mau nanti. Kau harus membelikanku onigiri sekarang. Bangunlah, bodoh ! Kau harus beli sekarang juga atau aku akan meledakkan mu !" Ancam Bakugo sembari menarik tangan kekar Midoriya untuk kembali duduk.

"Tapi ini masih dini hari, Kacchan. Kau kan bukan anak kecil, jadi mengertilah, aku mengantuk. Aku akan membelikanmu onigiri supermarket sebanyak yang kau mau nanti. Jika perlu aku akan membeli perusahaan penyuplai onigiri supermarket," Balas Midoriya malas dengan kedua mata yang tertutup.

Midoriya menarik tangannya yang digenggam oleh Bakugo dan kembali berbaring untuk melanjutkan tidurnya. Hanya butuh beberapa detik hingga ia kembali memasuki alam mimpi, tetapi gagal karena ia merasakan sesuatu yang cukup berat menindih tubuhnya.

Midoriya mengerutkan keningnya tidak nyaman dan membuka kedua matanya perlahan melihat apa yang menindihnya. Ia sedikit terkejut saat wajah manis sang pujaan hati lah yang terlihat pertama kali.

Pantas saja ia merasa berat. Bagaimana tidak berat, jika Bakugo sedang menindihnya dengan tubuhnya yang seksi serta kepalanya yang tertumpu di dada bidang miliknya.

"Apakah kau akan tetap menolak jika baby yang memintamu membelikannya onigiri supermarket sekarang juga ?" Celetuk Bakugo bertanya dengan manis.

"Ha ?" Midoriya menatapnya bingung.

Bakugo memajukan bibirnya kesal menatap Midoriya dengan cemberut. Ia menyelipkan kedua punggung tangannya di bawah dagunya dan memiringkan kepalanya lucu.

"Aku ini sedang mengidam, bodoh," Ujar Bakugo sebal.

Midoriya tertegun di tempatnya. Ia mengedipkan matanya beberapa kali tidak percaya dengan yang ia dengar. Ia menelan ludahnya serat saat menyadari seberapa imutnya tingkah Bakugo yang sedang merengek memintanya membeli onigiri supermarket saat ini juga.

"Ah... Kau mengidam rupanya. Baiklah, kalau begitu akan aku belikan onigiri supermarket yang kau inginkan sekarang juga," Putus Midoriya setelah berhasil mendapatkan akal sehatnya kembali.

Bakugo tersenyum senang mendengar ucapan Midoriya. Ia beranjak dari tubuh Midoriya agar Midoriya dapat bangun dari posisinya.

Midoriya beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya lalu ia melangkah menuju walk in closet untuk mengambil pakaiannya yang sengaja ia tinggalkan di mansion selama ia tinggal di penthouse bersama Bakugo.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang