28

1.2K 156 92
                                    

PERINGATAN

PERHATIKAN URUTAN CHAPTER SEKALI LAGI SEBELUM MEMBACA !!

.

.

.

.

.

.

.


Bakugo POV

Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya beberapa kali untuk mengurangi rasa gugup yang terus menggangguku sejak turun dari mobil milik si kepala hijau itu. Aku menyembunyikan wajahku di dalam tudung hoodie yang kupakai.

Pria berkepala hijau sialan yang menculikku dari apartemen menuju penthouse-nya itu menuntunku menuju lift. Aku menundukkan kepalaku karena beberapa pasang mata yang terarah pada diriku. Aku tidak tau mereka siapa, aku hanya tidak ingin identitasku di ketahui.

Ting !

Pintu lift terbuka dan kami tiba di lantai 2 teratas dari gedung ini. Aku mengintip dari balik tudung hoodie yang kupakai dan sepanjang mata memandang tidak terlihat orang lain selain pria-pria berbaju hitam yang kutebak mereka adalah pengawal yang Deku pekerjakan. Sepertinya Deku sengaja mengosongkan lantai ini agar tidak ada orang lain yang naik ke lantai ini selain pegawai nya.

Deku menghentikan langkahnya, membuatku sedikit menabrak punggungnya. Ia menyapa dan sedikit berbincang dengan seseorang yang berjaga di depan pintu penthouse. Pakaian yang dipakai orang itu berbeda dengan seragam serba hitam milik para pengawal yang terlihat di sepanjang lantai ini. Mungkin pria ini memiliki jabatan pekerjaan yang berbeda ?

"Kerja bagus, Ilkies. Setelah ini kau bisa kembali ke mansion. Nanti tolong sampaikan pada Okaa-san, aku tidak bisa pulang untuk beberapa hari ke depan. Aku akan mengabari Okaa-san langsung kapan aku akan pulang." Ucap Deku.

Aku mengerutkan keningku saat mendengar nama pria itu di sebut oleh Deku. Ilkies ? Nama yang cukup sulit untuk di panggil.

"Baik Midoriya-sama, akan saya sampaikan pada Nyonya." Balas pria itu sembari membungkukkan tubuhnya memberi hormat.

Aku mengedipkan mataku beberapa kali melihat pria itu membungkukkan tubuhnya pada Deku. Ia terlihat sangat menghormati sahabatku ini. Aku jadi bertanya-tanya, sebenarnya sudah seberapa jauh bocah hijau culun yang dulu selalu mengikutiku kemanapun aku pergi itu berkembang ?

"Bagus. Ah, sebelum kembali ke mansion, mampirlah ke kantor dan katakan pada Uraraka, aku ingin mendengar laporan kemajuan tentang pencarian itu." Ujar Deku memberi perintah.

Aku menatap raut wajah Deku yang terlihat serius dari samping. Nada suaranya yang tegas saat berbicara dengan raut wajah penuh keseriusan seolah menegaskan bahwa titahnya tidak bisa di bantah, membuatnya terlihat.....err....keren ?

Aku menggelengkan kepalaku geli saat kata 'keren' memenuhi isi kepalaku. Aku mencoba mengalihkan isi pikiranku dan teringat jika pria bernama Ilkies itu tidak bersuara sedari tadi.

Aku menolehkan kepalaku dan mengintipnya dari balik tubuh Deku. Aku penasaran, kenapa ia masih belum memberikan jawaban atas perintah yang Deku berikan ?

Eh ? Mata kami bertemu ?

Aku menarik tubuhku dan menyembunyikan diriku di belakang punggung Deku. Jantungku berdetak kencang karena terkejut.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang