17

1.3K 194 56
                                    

Brak !!

"KAU-"

Kirishima menarik kasar kerah Midoriya, menatapnya marah. Manik merah penuh emosi dan manik hijau dengan ketenangan bertemu.

"Pelankan suaramu atau kita akan menjadi pusat perhatian." Midoriya mencengkram erat pergelangan tangan Kirishima yang menarik kerah nya.

Kirishima melirik sekitar dan melihat beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan penasaran. Kirishima menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, mencoba menurunkan emosinya.

Kirishima melepaskan kerah Midoriya dan kembali duduk dengan tenang. Midoriya merapihkan kerahnya sembari menatap Kirishima yang masih terlihat menahan emosi nya. Para penonton yang awalnya tertarik, memilih untuk mengalihkan perhatiannya saat melihat Kirishima yang kembali duduk dan tidak melanjutkan aksi nya.

"Sebelum menjawab pertanyaanmu. Aku ingin bertanya satu hal padamu Kirishima-kun." Ujar Midoriya sopan.

"Apa ?" Kirishima menatap lurus ke arah Midoriya.

"Untukmu, Kacchan itu apa ?" Otak pintar Midoriya berputar saat memikirkan dua kemungkinan jawaban yang muncul dan ia harus memutuskan langkah apa yang harus ia lakukan selanjutnya setelah mendapat jawaban itu.

"Apa ? Tentu saja Baku-bro adalah sahabatku !" Jawab Kirishima sedikit menaikkan suara nya.

"Hanya sahabat ? Kau tidak memiliki perasaan lebih padanya kan ?" Celetuk Midoriya.

Kirishima terdiam mendengar pertanyaan Midoriya. Kedua tangannya mengepal di samping badannya. Rahangnya mengerasnya.

"Tidak." Jawabnya singkat.

'Tidak mungkin aku bisa mengakui perasaanku saat aku tau Baku-bro memiliki Todoroki. Dan sepertinya saat ini Midoriya memilih untuk bersaing dengan Todoroki.' Sambungnya dalam batin.

Bibir Kirishima tertutup rapat. Rahangnya mengeras. Raut wajahnya datar, menyembunyikan berbagai macam perasaan yang ia rasakan saat ini.

"..."

Midoriya diam memperhatikan Kirishima yang tampak menahan emosi dan perasaan yang mungkin meluap setelah pertanyaan yang ia ajukan.

"Jika kau memang hanya menganggapnya sebagai sahabat, aku bisa membiarkanmu bertemu dengannya. Itu pun jika Kacchan mau menemui mu." Ucap Midoriya.

Kirishima mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Apa maksudmu ?"

"Alasanku kembali menyembunyikan keberadaannya adalah karena Kacchan masih merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain dalam wujud nya saat ini. Terakhir kali kau bertemu dengannya di apartemenku, itu adalah pertama kalinya ia bertemu dengan orang lain dalam wujudnya sebagai beast man." Jelas Midoriya.

Kirishima terkejut mendengar penjelasan Midoriya. Ia menumpukan kedua lengannya dan sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Tapi, bukankah selama ini kau selalu ada bersama nya ? Apa yang sebenarnya ia takutkan ?" Tanya Kirishima penasaran. Ia merasa sedikit curiga dengan jawaban Midoriya.

"Itu karena saat pertama kali Kacchan berubah menjadi beast man, kami sedang membahas masalah penindasan yang terjadi pada beast man bersama-sama." Jelas Midoriya memberi jeda.

"Akan lebih baik jika kau sendiri yang bertanya pada Kacchan, daripada mengorek informasi dariku. Aku akan menghubungi mu jika Kacchan bersedia menemui mu." Sambung Midoriya dengan keputusan final.

"Apa ? Tapi, bagaimana jika Baku-bro tidak mau menemui ku ?" Tuntut Kirishima.

Midoriya terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang