PERINGATAN
PERHATIKAN URUTAN CHAPTER SEKALI LAGI SEBELUM MEMBACA !!
.
.
.
.
.
.
.
Hari Minggu yang cerah. Semilir angin berhembus lembut menerbangkan dedaunan ke seluruh tempat. Dedaunan itu melayang-layang di udara hingga terjatuh di atas permukaan danau, bangku taman, atau terus melayang tak tentu arah karena terhempas angin kendaraan.
Dedaunan itu menabrak ujung mobil berwarna putih yang melaju dengan cepat, terdorong oleh angin hingga menempel pada kaca depan, lalu menghilang terbawa oleh angin kencang. Apa yang terjadi pada daun itu ? Entahlah, tidak ada yang tahu.
Lupakan tentang daun itu. Mari kita berfokus pada suasana di dalam mobil putih yang melaju dengan cepat itu. Seruan tidak terima dan ungkapan protes yang disertai rasa marah dari pria bersurai pirang itu seolah tidak terdengar oleh pria bersurai hijau yang sedang menyetir di sebelahnya.
Pria bersurai hijau itu, Midoriya, tampaknya sedang berada dalam dunia nya sendiri, entah memikirkan apa. Meski begitu, ia tetap bisa fokus dalam berkendara, ia hanya tidak mendengar apa yang sahabatnya katakan.
"OI, DEKU SIALAN !! KAU MENDENGARKANKU TIDAK, HA ?!" Seru Bakugo kesal karena Midoriya sama sekali tidak mendengarkan ucapannya sedari tadi.
Midoriya tersadar dari pikirannya saat mendengar seruan kekesalan Bakugo. Ia melirik Bakugo sekilas, lalu kembali menatap lurus pada jalanan.
"Uh, maaf Kacchan, tadi ada yang kupikirkan. Jadi, ada apa Kacchan ?" Tanya Midoriya.
"SIALAN !! AKU BERTANYA PADAMU KEPALA BROKOLI SIALAN !! KENAPA KITA PINDAH KE PENTHOUSE SEKARANG ?! KAU TIDAK MENGATAKAN APAPUN PADAKU MENGENAI HAL INI KEMARIN, FUCK !!" Seru Bakugo penuh amarah.
Matanya menatap Midoriya tajam dan nafasnya berhembus cepat penuh emosi. Ia ingin sekali meledakkan wajah sahabatnya itu.
"Ah, sepertinya aku lupa memberitahukannya padamu semalam." Jawab Midoriya santai.
"HAH ?! ALASAN SIALAN MACAM APA ITU ?! KAU TAU JIKA AKU MASIH TAKUT BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN DAN AKU BARU SAJA MENCOBA BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN SELAIN DIRIMU, KEMARIN !! ITU KEMARIN, SIALAN !! DAN SEKARANG KAU MEMUTUSKAN UNTUK PINDAH KE PENTHOUSE ?! I SWEAR TO FUCKING GOD, I'M NOT READY YET !!! YOU JERK !" Bentak Bakugo dengan nada suaranya yang semakin naik.
Suaranya cukup keras. Ah, tidak. Sangat keras hingga mungkin dapat terdengar dari luar mobil.
Midoriya menghembuskan nafas nya mendengar bentakan penuh tenaga dari Bakugo. Untung saja dia terbiasa mendengar bentakan Bakugo dari kecil, jika tidak, mungkin saat ini mereka sudah berada di dalam mobil ambulan karena kecelakaan yang terjadi akibat Midoriya yang melepaskan kendali setir untuk menutupi telinganya yang terasa sakit mendengar teriakan legendaris milik Bakugo.
"Aku tau itu, Kacchan. Tapi jika kau tetap tinggal di apartemen itu, tidak butuh waktu lama bagi Todoroki-kun untuk menemukan keberadaanmu." Jelas Midoriya dengan tenang. Ia mengatakan yang sejujurnya.
"..." Mendengar nama kekasihnya yang terucap dari bibir sahabatnya yang sek- ekhem- membuatnya terdiam dan terkejut di waktu yang bersamaan.
"A-apa maksudmu ? Apa Todoroki tau jika kau menyembunyikanku ? Apa anak buah Todoroki yang mencari keberadaanku berada di sekitar apartemen itu ? Tunggu ! Dia tidak tau kan jika aku tinggal di apartemen itu ? Sialan ! Bagaimana jika dia tau lalu mendatangiku ?!" Bakugo meremat kuat seat belt yang dipakainya. Bakugo panik.
![](https://img.wattpad.com/cover/231564060-288-k637651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Katsuki - Kitsune [THE END]
FanfictionAll for One telah di kalahkan dan Aliansi Penjahat telah musnah. Tetapi ledakan gas beracun membuat sebagian populasi manusia berubah menjadi beast man !! Apa yang terjadi jika Bakugo, sahabat baik Midoriya juga berubah menjadi beast man karena kec...