Pukul 4 sore hari. Midoriya memasuki lift sembari merapikan pakaiannya. Dalam genggamannya terdapat sebuah paper bag berisi sekotak cheesecake.
Ting !
Denting pintu lift berbunyi bersamaan dengan bergesernya pintu lift ke samping. Midoriya melangkahkan kakinya menuju pintu apartemennya. Di buka nya pintu apartemen itu, lalu melangkah masuk.
Tubuh Midoriya berhenti bergerak. Ia berdiri kaku selayaknya patung saat matanya menangkap pemandangan indah yang tersaji di hadapannya saat ini.
Tubuh ramping yang memancarkan keindahan hampir terekspos sempurna di hadapannya bila tidak ada handuk putih di pinggang pria manis itu. Bau harum sabun dan sampo yang terendus di hidungnya dan tubuh yang belum sepenuhnya kering, di tambah lagi rambut pirang yang meneteskan air. Menguatkan tebakan yang ada di dalam pikiran Midoriya.
'Kacchan baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dalam keadaan half naked !!!' Batin Midoriya histeris.
Bugh !!
"APA YANG KAU LIHAT, BAKA !! DEKU HENTAI !!" Perempatan imajiner dan kepulan asap memenuhi kepala Bakugo. Menyamarkan semburat merah di wajahnya.
Ia melempar bantal sofa tepat ke arah wajah Midoriya. Bakugo merasa kesal dan malu disaat yang bersamaan karena tatapan Midoriya yang mengarah lurus menuju tubuhnya. Ruam-ruam merah bekas ulah Midoriya pada 'pagi itu' belum sepenuhnya hilang dan itu membuat Bakugo malu karena Midoriya menatapnya intens.
Blam !!
Bakugo menutup pintu kamarnya dengan kasar dan segera memakai pakaian. Sedangkan Midoriya meletakkan kembali bantal yang terlempar padanya.
Midoriya meletakkan sekotak cheesecake di atas meja makan, lalu mendudukkan dirinya di atas sofa. Kepalanya menunduk, kedua tangannya menutupi wajahnya. Manik hijaunya melirik ke arah bantal yang tadi mengenai wajahnya melalui celah jari-jemarinya, lalu menghembuskan nafas panjang.
"Haahh.... Arigatou Pillow-kun. Berkat kau, aku bisa berpikir jernih. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika tadi kau tidak mengembalikan kesadaran ku yang sempat hilang, Pillow-kun." Gumam Midoriya melantur. Meski begitu, nada suara nya terdengar lega.
Beberapa saat kemudian, Bakugo keluar dari kamar nya dengan pakaian lengkap. Sekilas ia melirik Midoriya yang sedang bersantai di atas sofa sembari menonton TV. Manik ruby itu menatap paper bag dia atas meja makan dengan tatapan tertarik. Di buka nya paper bag itu. Binar senang terpancar dari matanya melihat cheesecake yang tersaji.
Di bawa nya kotak berisi cheesecake itu menuju sofa. Ia mendudukkan dirinya bersebelahan dengan Midoriya. Bakugo tidak mengatakan apapun, ia menyamankan duduknya sembari melahap potongan cheesecake yang ia bawa.
Tangan Midoriya terulur ke arah Bakugo dan mengambil sepotong cheesecake lalu memakannya. Bakugo menyadarinya, ia menoleh dan menatap Midoriya dengan heran.
"Kau tidak melepas jas mu ?" Celetuk Bakugo heran sembari menyuapkan potongan cheesecake ke dalam mulutnya. Midoriya menggeleng sebagai balasannya.
"Kenapa ? Tumben kau tidak langsung melepas jas mu setelah tiba di sini." Ungkap Bakugo penasaran. Bakugo merasa aneh melihat Midoriya yang masih memakai jas nya di dalam apartemen. Setau Bakugo, Midoriya akan selalu melepaskan jas nya begitu sampai di apartemen.
"Karena aku akan menghadiri undangan makan malam di mansion milik Sero-kun. Ah, ngomong-ngomong, apa kau mau ikut bersamaku ?" Ucap Midoriya.
Bakugo mengedipkan matanya beberapa kali, lalu menggelengkan kepalanya, tidak menyetujui ajakan Midoriya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katsuki - Kitsune [THE END]
FanfictionAll for One telah di kalahkan dan Aliansi Penjahat telah musnah. Tetapi ledakan gas beracun membuat sebagian populasi manusia berubah menjadi beast man !! Apa yang terjadi jika Bakugo, sahabat baik Midoriya juga berubah menjadi beast man karena kec...