9

1.8K 235 104
                                        

Beberapa paper bag berisikan barang-barang yang dibelinya hampir memenuhi kedua tangannya. Langkah panjang nya melangkah dengan pasti diikuti oleh seorang pengawal di belakangnya.

Ting !

Pintu lift terbuka menampakkan lorong mewah luas yang berada di lantai paling atas gedung ini. Hanya ada satu ruangan di lantai ini, yaitu penthouse yang ia sewa.

Sebuah penthouse mewah yang di sewakan pemiliknya karena ingin mencoba menikmati kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Layar kecil khusus untuk mendeteksi sebuah kartu kecil yang berfungsi sebagai kunci pintu penthouse itu bersinar biru saat pengawalnya menempelkan kartu itu pada layar. Pengawal itu mempersilahkan dirinya masuk dan menutup pintunya dari luar.

Memasuki penthouse, ia meletakkan seluruh paper bag yang dibawanya di atas meja di ruang santai dan mengistirahatkan tubuhnya di atas sofa yang empuk. Tangannya beralih melepas dasi yang terasa mencekik lehernya sembari menyisir rambutnya ke atas dengan jari-jemarinya.

Suara langkah seseorang terdengar dari anak tangga. Tanpa melihatnya pun ia tau siapa orang itu. Bakugo. Sahabatnya. Dan cinta pertamanya.

"Apa itu ?" Tanya Bakugo.

"Pakaian untukmu Kaachan. Lihatlah sendiri, siapa tau kau suka." Jawab nya.

Bakugo membuka satu persatu paper bag yang ada di atas meja. Bakugo tampak asik memperhatikan barang yang dibelinya. Ia memilih untuk beranjak mengambil segelas air dan membiarkan Bakugo menikmati kegiatannya.

"Apa kau membeli dua ukuran, Deku ?" Sebuah pertanyaan terlontar dari bibir tipisnya.

"Ya, aku juga membeli pakaian untukku sendiri. Bagaimana, apa kau suka pakaian milikmu ?" Midoriya berjalan mendekat dan menyandarkan tubuhnya pada sofa dengan tangan di dalam saku dan satu kaki yang menyilang.

"... Yah, itu lebih baik daripada telanjang atau memakai pakaianmu yang terlalu besar." Ungkap Bakugo.

Midoriya terkekeh mendengar penuturan Bakugo. Tangannya terulur mengusap surai lembut berwarna pirang kesukaannya itu.

"Kau benar Kaachan." Ucapnya membenarkan ucapan Bakugo.

"Hm." Bakugo memeluk pakaian miliknya dan membawa nya menaiki tangga ke lantai atas.

"Aku ganti pakaianku dulu. Setelah itu mandi lah." Punggung Bakugo menghilang bersamaan dengan selesainya kalimat miliknya.

Midoriya kembali menjatuhkan tubuhnya di atas sofa dan menyalakan televisi. Tangannya memencet tombol dengan bosan, tidak menemukan sesuatu yang menarik untuk di tonton.

Gerakan tangannya terhenti ketika muncul sebuah berita yang menarik perhatiannya. Berita itu memuat tentang festival yang sedang diadakan  di dekat sungai besar, yang berada tidak jauh dari tempatnya saat ini.

Melihat gambaran sekilas tentang festival yang diadakan selama 24 jam khusus untuk hari ini dan besok membuatnya tertarik untuk mengajak Bakugo kesana. Tapi, apa sahabatnya itu mau ?

"Tidak. Kurasa ia akan menolak ide itu." Gumam Midoriya memikirkan kembali ide cemerlang yang muncul di dalam kepala hijau nya.

"Apa yang kau pikirkan ?" Midoriya menolehkan kepalanya saat mendengar sebuah pertanyaan yang berasal dari lantai atas.

Di atas sana, Bakugo yang sudah mengganti pakaiannya dengan piyama yang di beli oleh Midoriya, bersandar pada pagar pembatas yang terbuat dari kaca dan melongok ke bawah memperhatikan Midoriya yang larut dalam pikirannya dan menggumamkan sesuatu.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang