*Tok-tok-tok*
Suara ketukan pintu menarik perhatiannya dari berkas-berkas yang berserakan di atas kasur nya. Midoriya melirik jam dinding di kamar nya dan mematikan laptopnya sembari memijat pangkal hidungnya.
Ia beranjak menuju pintu tanpa merapikan berkas-berkas di atas kasur nya untuk mengecek siapa yang mengetuk pintu nya.
*Cklek*
"Ada apa ?" Tanya Midoriya melihat salah seorang pelayan di mansion nya berada di depan pintu nya.
"Selamat malam Midoriya-sama. Nyonya telah selesai memasak dan meminta Midoriya-sama untuk segera hadir di meja makan." Jelas pelayan itu sopan sembari menunduk memberi hormat.
"Baiklah. Terima kasih Chiba. Aku akan ke meja makan sekarang. Tolong kau bereskan pekerjaanku ya." Midoriya mengangguk mengerti dan melangkah keluar menuju meja makan yang berada di lantai dasar.
"Baik, Midoriya-sama." Balas pelayan itu, Chiba, sembari melangkah masuk ke kamar majikannya untuk melaksanakan tugas nya.
Midoriya menuruni anak tangga dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana nya. Hidung nya mencium harum masakan yang terasa menggoda.
"Bau nya benar-benar enak, Okaa-san. Aku jadi merasa lapar" Celetuk Midoriya sembari menarik kursi untuknya duduk di meja makan.
Di hadapannya saat ini terlihat berbagai jenis makanan yang tersaji dengan apik dan memilik harum yang menggoda.
"Tentu saja. Itu karena kau terlalu fokus pada pekerjaanmu dan membiarkan perutmu kelaparan, Izuku." Balas Inko sembari duduk di sebelah kiri Midoriya.
Ah, sebagai info, meja makan yang ada di mansion ini adalah meja makan yang memiliki ukuran yang cukup luas dengan kursi yang mengelilingi si keempat sisi nya.
"Ahaha.... Gomenne Okaa-san." Jawab Midoriya sembari menggaruk pipi nya yang tidak gatal.
"Sudahlah, tidak apa. Ayo, Izuku, makanlah yang banyak. Aku khawatir kau akan sakit karena kekurangan gizi." Inko mengusap surai hijau anak nya.
Midoriya mengangguk dan mulai mengambil makanan untuk ia santap sebagai makan malam. Inko melakukan hal yang sama. Tetapi gerakannya terhenti saat ia melihat putra semata wayang nya itu makan dengan lahap.
Bagi Inko, memperhatikan putra nya menikmati masakannya dan memakannya dengan lahap, membuatnya merasa bahagia.
"Ah ! Izuku, Okaa-san lupa memberitahu mu jika tadi Uraraka kemari untuk memberikanmu sesuatu. Tapi karena kupikir kau sedang beristirahat di kamar mu, jadi aku meminta nya untuk menunggu mu." Ujar Inko saat tiba-tiba ia mengingat sesuatu.
Midoriya menghentikan sejenak kegiatannya dan mengangguk pada sang ibu.
"Lalu, dimana Uraraka sekarang Okaa-san ?" Tanya Midoriya yang tidak melihat keberadaan Uraraka di ruang makan.
"Uraraka ada di ruang tengah bersama Ilkies. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting." Jawab Inko sembari menambahkan lauk di atas nasi Midoriya.
Midoriya mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan makan malamnya.
Setelah beberapa saat Midoriya telah menyelesaikan makan malam nya dan beranjak menuju ruang tengah. Di ruang tengah, ia melihat Uraraka dan Ilkies yang duduk berhadapan dan ada sebuah berkas di atas meja diantara kedua nya. Seperti yang Ibu nya bilang, Uraraka dan Ilkies terlihat tengah berada dalam pembicaraan yang serius.
"Apa yang kalian diskusikan ?" Celetuk Midoriya dari arah belakang Uraraka.
Ilkies yang melihat atasannya itu segera berdiri dan sedikit menunduk memberi hormat. Sedangkan Uraraka hanya sedikit berbalik dan menoleh kan kepala nya pada Midoriya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katsuki - Kitsune [THE END]
FanfictionAll for One telah di kalahkan dan Aliansi Penjahat telah musnah. Tetapi ledakan gas beracun membuat sebagian populasi manusia berubah menjadi beast man !! Apa yang terjadi jika Bakugo, sahabat baik Midoriya juga berubah menjadi beast man karena kec...