45

1.3K 164 43
                                    

"Hoaahmm....." Bakugo menguap malas karena kantuk yang menyerangnya.

Kirishima melirik sahabatnya yang berbaring di sofa panjang sembari mengganti-ganti acara tv. Ia meletakkan sendoknya setelah selesai mengaduk susu hangat yang ia buatkan khusus untuk sahabat pirangnya yang sedang hamil itu.

"Ini, minumlah," Ujar Kirishima sembari menyodorkan segelas susu hangat.

Bakugo bangkit dari posisinya lalu duduk dan menerima gelas itu dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bakugo bangkit dari posisinya lalu duduk dan menerima gelas itu dengan malas. Ia mengerutkan keningnya saat aroma yang menguar dari susu itu membuatnya merasa mual.

"Ughh.... Susu apa ini ? Aku tidak mau meminumnya. Bau nya membuatku mual," Tolak Bakugo enggan.

Kirishima mendudukkan dirinya bersebalahan dengan Bakugo. Tangannya terulur mengusap punggung Bakugo perlahan.

"Itu susu kehamilan. Kau harus meminumnya," Balas Kirishima memberi pengertian.

Bakugo terdiam sejenak mendengar ucapan Kirishima. Ia menatap sahabatnya enggan.

"Tapi bau nya membuatku mual," Ujar Bakugo yang kembali menolak.

"Kalau begitu tutup saja hidungmu saat meminumnya. Kau bisa meminumnya sekaligus jika mau," Balas Kirishima menawarkan cara.

Bakugo menatap gelas berisi susu yang ia bawa itu dengan tajam. Ia menutup hidungnya dengan sebelah tangan lalu meminum susu itu hingga habis.

Ia menyerahkan gelas kosong pada Kirishima sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya, menahan diri untuk memuntahkan susu itu karena rasa mual yang mendera.

Kirishima menerima gelas kosong itu lalu menjauhkannya dari jangkauan Bakugo sembari terus mengusap punggung Bakugo dengan lembut. Setelah memastikan Bakugo tidak lagi merasa mual seperti sebelumnya, Kirishima beranjak menuju dapur untuk mencuci gelas kosong itu.

Kirishima melihat Bakugo yang kembali menonton tv dengan tubuh yang bersandar pada sandaran sofa.

"Baku-bro, kau tidak tidur ?" Tanya Kirishima.

"Tidak. Tidurlah lebih dulu jika kau mengantuk," Sahut Bakugo tanpa menoleh.

"Baiklah. Kalau begitu aku tidur duluan. Kau juga segeralah tidur. Tidak baik untukmu tidur terlalu larut," Ucap Kirishima mengingatkan.

Bakugo menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Kirishima. Kirishima berbalik menuju kamar milik Bakugo dan memasuki nya untuk beristirahat.

Bakugo menatap layar tv tanpa minat. Dengan gerakan malas ia melirik layar ponselnya yang gelap.

Ia menghembuskan napas lalu menggenggam ponselnya dan beranjak menuju kamarnya tanpa mematikan tv.

Ia menyalakan ponselnya dan tanpa ia sadari jari-jarinya bergerak memunculkan kontak Midoriya di layarnya. Ia menghentikan langkahnya dan terdiam sesaat.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang