"Lagian, mantannya salah satu dari kalian itu verboden." imbuhnya dengan tenang sebelum rasa bersalah menggulung seperti ombak di hatinya.
Bahkan untuk yang satu ini, Farras yang serampangan pun setuju padanya. "Iya ya, rasanya aneh punya hubungan sama salah satu dari mantan kalian. Tapi, gue juga ogah sih punya hubungan sama mantan suaminya Nadi. Gue giles pakai Louboutin gue yang ada dia. Euh, bahkan Louboutin gue terlalu bagus buat itu." wanita itu bergidik. "By the way, kita muter-muter terlalu lama sampai gue capek banget nunggu lo ngomong, Rhe. Gimana Anu? Still hot as usual? Ada i-miss-you-sex?" lanjutnya dengan cengiran yang terlalu lebar hingga hampir menyentuh telinganya. Dua kalimat terakhir diucapkannya tanpa suara untuk menjaga kesucian anak-anak kecil yang berada di sini. Damayanti bersyukur Farras masih memiliki rem ketika ada anak-anak, jika tidak, pasti mereka sudah mendengar kosakata vulgar yang dimiliki oleh wanita itu.
Wajah Rhea berubah menjadi merah seketika, ia tampak seperti ikan yang kehabisan napas karena berada di daratan sekarang. Mulutnya terbuka dan menutup tanpa ada satu kata pun yang keluar darinya. Nadira kini sudah ikut duduk di atas karpet sedangkan Farras duduk di sebelah Rhea. Tidak berhenti menggoda wanita itu, "I smell something." lanjut Farras dengan nada menyebalkan, bahkan untuk telinga Damayanti. Tapi, ia tidak bisa menahan tawa.
"Dia bukan lo, Ras. Rhea gak mungkin main asal tabrak." Damayanti mencoba membela Rhea, namun wanita yang biasanya menggonggong balik jika Farras menggodanya hanya diam dan membuat mereka semakin heboh dan yakin terjadi sesuatu. "CEPET CERITA!" Tuntut mereka bertiga.
Rhea membasahi bibir bawahnya lalu menunjukkan jari manisnya dengan wajah memerah hingga ke telinga.
And all hell break loose.
***
Bibirnya tidak berhenti menyunggingkan senyum lebar. Kebahagiaan Rhea yang tidak dapat disembunyikannya menular pada mereka semua. Ada rasa hangat yang seakan memeluknya saat tahu akhirnya ada kebahagiaan yang mengetuk pintu hati Rhea. Saat tahu kalau sahabatnya itu kini memiliki seseorang yang sepadan dalam menghadapi kejudesannya. Ia terkekeh membayangkan bagaimana hidup Aksa akan sangat meriah karena kedua orang itu. Dan anak baptisnya itu mendapat apa yang dia mau.
Damayanti membuka pintu apartemennya dan terkejut saat melihat ada seseorang yang duduk di sofanya. Rambutnya yang putih dan posturnya yang tegap dan anggun sangat dihapal oleh Damayanti di luar kepala. Caranya duduk sangat elegan dengan satu kaki terlipat di belakang kaki lain dan kedua tangan berada di atas pahanya yang tertutup rok berwarna hitam.
Ia mengesah, tidak mungkin kabur jika sang ratu sendiri sudah rela keluar dari kastilnya dan datang ke sini, bukan? Bagaimana caranya ibunya masuk pun ia sudah tidak peduli lagi. Ia benar-benar akan mengganti kuncinya seperti milik Janu atau yang menggunakan finger print sekalian. Dan ingatkan dia untuk mengatakan pada security di bawah list nama-nama orang yang dilarang naik ke unitnya.
"Selamat malam, Bu." sapanya. Ia meletakkan ponsel dan hal lainnya di meja dekat pintu sebelum duduk sofa yang sama dengan ibunya. Agak jauh, karena aroma parfum yang menyapa hidungnya membuat Damayanti tiba-tiba saja mual.
Ibunya menganggukkan kepala atas sapaannya. Tidak jauh berbeda jika anak buah ibunya menyapa wanita itu, hanya dijawab dengan anggukan kepala. "Damayanti, kapan kamu akan pulang?" Tanyanya tanpa berbasa-basi. Jangan harap ibunya akan menanyakan kabarnya, atau sekedar mengomel karena isi kulkasnya tidak memenuhi standar empat sehat lima sempurna. Oh, tunggu, itu bukan hal yang akan dilakukan oleh ibunya. Itu lebih mirip dengan apa yang bibi lakukan selama ini.
"Ini tempat aku pulang, Bu. Ini rumahku." jawabnya dengan tenang.
"Pulang, Damayanti. Kita akan ada makan malam dengan kolega dan kamu harus pulang." ibunya membalas dengan tidak kalah tenang. Tangannya meraih gelas teh yang berada di coffee table lalu meminumnya tanpa suara. Text book manner. Mungkin ibunya akan mengalami serangan jantung jika melihat bagaimana ia atau Farras yang terkadang meneguk minuman langsung dari botolnya.
5/6/21
Zero-Sum Love Rhea - sudah tamat
Cooperative Love Farras
Lover's Dilemma Damayanti
Sequential Love Nadira
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover's Dilemma [FIN]
RomantiekMay contain some mature convos & scenes. Menikah tidak ada dalam kamus Damayanti. Satu hal yang membuatnya menerima perjodohan dengan anak teman ibunya adalah karena bakti. Namun, keberuntungan berada di pihaknya ketika pria itu lari tunggang langg...