Lover's Dilemma - 10 - Blackcurrant cordial 2/2

4K 745 411
                                    

Mereka janji bertemu melalui zoom pukul 10 malam. Damayanti sudah selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek. Laptopnya berada di atas tempat tidur, samping kanannya.

Udara yang cukup dingin akibat sedang hujan membuatnya memakai selimut untuk menutupi kaki.  Wajah Wira terlihat di layar laptopnya, sudah dengan kaos polos dan handuk kecil yang tersampir di leher. Tangan kanan pria itu sesekali menggosok bagian belakang kepala, tampaknya baru selesai mandi.

"Sudah siap?" tanyanya dengan bersemangat dari layar.

"Mau nonton apa sih?" Damayanti mengambil cokelat yang berada di nakas samping tempat tidurnya. Bukannya menjawab pertanyaannya, Wira justru bertanya balik. "Cokelat? Kamu sejak kapan suka yang manis-manis?"

"Sejak hari ini. Kepengin banget makan cokelat." satu gigitan dan lidahnya langsung merasakan manis dengan sedikit rasa pahit yang terasa di ujung lidahnya. "Ini juga gak manis-manis banget kok. 50% dark chocolate."

Wira meringis, "Itu masih ada pahit-pahitnya kan?"

"Sedikit manis." jawabnya membuat bibir Wira berkedut. Damayanti lebih suka melihat dari sisi itu ketimbang rasa pahitnya. Ia lebih suka memakan cokelat di kisaran 90%. Pahit cokela tidak dapat menandingi getir hidupnya. "Dan apa lagi yang diharapkan dari dark chocolate? Ini kan bukan milk chocolate."

"Suka banget sama yang pahit-pahit." komentar Wira membuatnya berdecak. "Jangan banyak komentar. Ngomong terus aku matiin nih." ancamnya.

Wira mengoceh dengan suara pelan yang tidak dapat didengarnya, tapi ia tidak peduli. Damayanti ingin cepat selesai agar dapat tidur.

"Contagion." ucapnya saat melihat layar yang dibagikan oleh Wira. Wajah pria itu yang berada di bagian kanan bawah menganggukkan kepalanya, "sudah nonton ya?"

"Sudah? Mau aku ceritain aja gak? Ini itu soal vi--"

Wira berteriak dengan lantang hingga tubuh Damayanti melonjak. "Setop! Jangan diomongin! Aku belum nonton!"

"Ya lagian katanya mau nonton horor, ngapain jadi nonton ginian sih?" gerutunya.

"Dapet rekomendasi ini dari temen dan cari-cari reviewnya juga bagus." Wira memencet tombol play lagi setelah ia memberhentikannya tadi sebelum berteriak lantang.

"Aku sudah nonton ini."

"Kan aku bilangnya temenin nonton, bukan kamu ikutan nonton." kata Wira dengan cuek lalu meletakkan telunjuk di bibirnya agar Damayanti tidak membalas ucapannya.

Damayanti menyenderkan tubuh di dipan ranjangnya dengan kedua tangan terlipat di dada. Memperhatikan Gwyneth Paltrow yang batuk dan nantinya akan menjadi Patient Zero lalu virus itu akan menyebar keberbagai tempat tanpa peduli batas negara.

"Kalau kamu di posisi kayak gitu bakalan gimana Dam?" tanya Wira tiba-tiba. Matanya masih terpaku pada layar.

"Di posisi siapa? Gwyneth Paltrow apa Matt Damon?"

"Gwyneth?" tanyanya dengan tidak yakin.

"Pasrah. Mau gimana lagi memangnya? Itu bukan bidangku. Aku gak paham virus atau sejenisnya."

"Kalau di posisi Matt?"

"Pasrah juga." jawabnya datar. Wira mendengkus. "Gak ada jawaban yang lebih baik dibanding pasrah apa?"

"Memang bisa apa lagi? Aku bukan peneliti, bukan dokter, kenyataan kalau aku imun terhadap penyakit ini pasti bikin ngerasa bersalah. Pernah kepikiran gak, kalau mungkin aja dia ngelakuin apa aja itu supaya dia gak nyesel? Supaya saat istrinya meninggal dia punya pembelaan kalau sudah usaha sebaik-baiknya. Get it? Semuanya dilakuin buat dirinya sendiri, supaya gak merasa bersalah." ucapnya dengan lancar membuat Wira menghentikan tayangan lagi.

"Itu otak apa rumah kalau lagi kena mati lampu bergilir dari PLN? Kelam amat." komentarnya yang kali ini mendapatkan dengusan dari Damayanti. "Sumpah ya, aura kelam kamu itu gak berubah dari dulu padahal sudah temenan sama Farras." sambungnya.

"Jangan cerewet, nonton aja cepet. Komentar lagi aku matiin ini zoom."

"Dam, mau nyoba meditasi gitu supaya pikiran lebih tenang dan moga-moga gak nurun ke anak kamu." kata Wira tanpa memperdulikan ucapannya barusan. Tanpa pikir panjang, Damayanti menekan tombol leave dan menutup laptopnya.

5/3/21

Chapter 11 update setelah chaoter 10 1/2 & 2/2 masing2 400 komen yaawww

Makasii

Lover's Dilemma [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang