Malam ini sesuai yang sudah direncanakan oleh Arga dan Vira, mereka akan berkumpul bersama orang tua nya masing-masing untuk membahas soal perjodohan antara Arga dan Vira.
Saat ini Vira tengah siap-siap, ia sudah bicara dengan bunda Nia dan ayah Wisnu, untung saja mereka malam ini tidak sibuk.
tak sampai 20 menit Vira pun sudah siap. Ia langsung turun kebawah, dan disana sudah ada bunda Nia dan ayah Wisnu menunggu di ruang keluarga.
"Anak gadis kalo dandan lama juga ya,"
Vira menyengir tak berdosa, "Bunda kayak ga pernah muda aja si,"
"Udah ayo jangan debat dulu, kita berangkat sekarang," Ucap ayah Wisnu.
Mereka bertiga pun menaiki mobil dengan Wisnu yang menyetir mobilnya.
Suasana malam ini di jakarta tidak terlalu padat, jadi mereka pun telah sampai di restorant milik keluarga Addison.
Mereka pun duduk di ruang pribadi milik Wisnu Addison. Keluarga Atkindson atau keluarga Arga belum datang.
Ceklek
Tak sampai 15 menit, pintu terbuka dan munculah keluarga Arga.
"Maaf kita terlambat,apakah sudah menunggu lama?" Tanya papa Demian.
Wisnu pun tersenyum lalu menjabat tangan Demian, "Ga juga, mari duduk.."
"Jeng Niaa,"
Desi dan Nia pun berpelukan ala-ala wanita.
Deheman Wisnu membuat semua pasang mata menatap dirinya.
"Ehm,"
"Mari kita bicarakan tentang perjodohan antara Arga dengan Vira." Lanjutnya.
"Jadi gimana? keputusan ada di kalian,semoga jawaban kalian tidak mengecewakan kami." Ucap Demian.
Arga pun melihat Vira, sedangkan Vira yang mengetahui apa maksud Arga hanya menganggukan kepalanya.
"Ehm, Arga sama Vira setuju dengan perjodohan ini. Tetapi bolehkah Arga tau kenapa perjodohan ini ada?"
"Sebelumnya mama minta maaf baru bilang sekarang. Alasan kita menjodohkan kamu dengan Vira adalah wasiat dari kakek kamu. Kakek kamu menginginkan kamu menikah dengan keturuan Atkindson atau keluarga Vira. Karna anak pertama keturunan Atkindson adalah Laki-laki, jadi Vira lah yang akan dijodohin dengan kamu," Ucap mama Desi panjang lebar.
"Iya nak,karna di keluarga kita juga sudah menjadi tradisi perjodohan ini."
Lanjut bunda Nia, dengan suara khas keibuanArga pun hanya mengangguk paham.
Semua pun bernafas lega atas jawaban dari Arga dan Vira yang menyetujui perjodohan ini.
"Oke, jadi anggap saja ini lamaran kami untuk melamar Vira, untuk pernikahan kita majukan, alias tidak jadi 1 bulan lagi. Karena saya dengan Desi akan pergi keluar kota untuk masalah pekerjaan. Jadi pernikahan kalian dimajukan 2 minggu lagi, masalah persiapan kalian tidak usah bingung, karna kami sudah mempersiapkan ini jauh-jauh hari,"
Vira tentu terkejut, bagaimana bisa pernikahanya dengan Arga akan dimajukan? Ia sungguh
tidak siap, tapi mau bagaimana lagi.Arga yang mendengar pernikahan nya dengan Vira akan dimajukan tentu saja bahagia, berarti artinya sebentar lagi Vira akan menjadi miliknya.
"Emmm, Maaf semua, Arga ijin mau keluar sebentar dengan Vira,"
Orang tua mereka yang mengetahui bahwa anak-anak nya butuh waktu untuk berdua pun mengangguk.
Akhirnya Vira dan Arga pun keluar dari ruangan menuju taman yang ada di dalam restorant ini.
-----
Suasana dintara Vira dan Arga saat ini sedang hening. Mereka berdua sedang duduk di kursi taman yang ada di restorant ini.
"Vir?"
Vira pun menoleh kearah Arga.
"Kamu siap kan nikah sama aku dua minggu lagi?"
"Siap ga siap. Sebenarnya Vira ga siap banget. 2 minggu waktu yang ga singkat buat aku adaptasi."
"Kalo gitu aku akan bilang sama mama papa buat undurin pernikahan kita,"
Vira pun menggeleng dengan kuat, ia sebenarnya ingin sekali pernikahanya di undur, tetapi ia merasa tidak enak dengan keluarga Arga.
Arga pun menghela nafas pelan.
"Apakah mas merasa tertekan dengan pernikahan ini?"
"Tentu saja tidak, kamu sendiri?"
"Mmm, kalo dibilang tertekan sih engga, soalnya Vira yakin kalo mas Arga bisa bahagiain Vira. Tapi Vira masih belum terbiasa aja,"
Arga pun tersenyum, lantas ia menarik Vira dan memeluknya erat.
Vira yang diperlakukan seperti itu diam mematung. Ia terkejut. Tetapi tak lama ia membalas pelukan hangat itu.
"Kita akan belajar sama-sama ya.." Ucap Arga tulus.
------
Setelah pertemuan 2 belah pihak dari keluarga Arga dan Vira kemarin malam, malam ini mereka sedang berkumpul lagi di rumah Vira untuk membicarakan tentang baju yang akan dipakai saat acara pernikahan berlangsung.
"Jadi untuk fitting nya ke butik Vira, untuk waktu bisa kalian berdua rencanakan, asal tidak minggu depan ya, karna acara pernikahan sebentar lagi," Ucap papa Demian.
"Kayaknya besok aja pah,"
"Vira, besok bisa nak?"
Vira pun mengangguk, "Iya bun, Vira besok juga Free"
Setelah selesai Keluarga Arga pun berpamitan untuk pulang, karna hari sudah semakin malam.
Mobil Arga pun telah meninggalkan perkarangan rumah Vira.
"Bun,Vira naik dulu ya ke atas, good night bunda cantik," Ucap Vira sembari mengecup pipi bunda Nia.
"Ayah engga ini?," Tanya ayah Wisnu dengan raut wajah pura-pura sedih.
"Good night pahlawanya Vira," Ucapnya,tidak lupa untuk mengecup pipi ayahnya itu.
Akhirnya Vira pun bergegas ke kamarnya. Hari ini ia sangat lelah,jadi ia butuh istirahat sekarang. Untung saja hari ini ia sedang berhalangan, jadi tidak perlu sholat isya ia langsung tertidur dengan pulas.
TBC
GAIS JANGAN LUPA VOTE NYA YA!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...