JANGAN LUPA VOTE❤️
HAPPY READING🚀"Ck," decakan terus keluar dari mulut Vira karna gambaran desainnya tidak cocok.
Hari ini hari kamis. Hari yang super sibuk menurut Vira karna dirinya ada meeting siang dan malam. Jadi kemungkinan ia akan pulang larut malam. Di pagi hari ini ia akan menyelesaikan desainnya untuk ia keluarkan di beberapa bulan kedepan berkolaborasi dengan designer lainnya.
Sudah 4 hari lamanya Arsen berada di rumah Raina, lusa akan diantar ke Vira kembali, hal itu yang membuat Vira tak sabar. Setiap pagi Arsen dan Vira akan melakukan vidio call, entah itu Arsen yang sedih karna bangun tidur tak ada dirinya atau Arsen yang rindu kepadanya.
Sedangkan Arga, mulai dari kemarin ia belajar kembali tentang perusahaannya bersama papa Demian. Sejak kedatangannya juga Arga menginap atau tinggal di rumah Vira. Jika ditanya kenapa tidak dirumahnya sendiri, Arga akan membalasnya 'mau nemenin Vira biar dia ga kesepian,' padahal mah Vira sudah biasa sendiri seperti saat ini.
Ceklek
"Sayanggg, akuu datangg," teriak Arga setelah membuka pintu ruang kerja Vira.
Vira memutar bola matanya malas. Selalu mengganggu jika dirinya sedang sibuk.
"Buruan berangkat, ganggu aja,"
"Yee mentang mentang belum rujuk aja lo berani yaa," ucap Arga dramatis.
"Arga ja----"
"Mas," potong Arga ketika Vira memanggil dirinya tanpa ada embel embel 'mas'.
Vira mendengus kesal. Ia pun melanjutkan kembali kegiatan desain bajunya menghiraukan Arga yang sedang merengek kepadanya.
"Aku males deh hariini buat belajar,"
Vira langsung menoleh kearah Arga dan menatap pria itu tajam.
"Kalo males kapan bisanya? 3 bulan ayah kasih waktu kalo sampe kamu belum bisa juga... ya kamu pasti tau kenapa," balas Vira dengan mengendikkan bahunya.
"Morning kiss dong baru aku berangkat,"
"Belum boleh,"
"Kata siapa?"
"Kata aku lah, orang yang bilang aku,"
Arga mendengus, lantas ia pun mencium pelan kening Vira dan berjalan keluar untuk mengganti pakaianya.
Setelah Arga keluar, Vira pun menggelengkan kepalanya karna merasa heran dengan sikap suaminya. Heyy dimana Arga yang tegas seperti dulu? entahlah, Vira sendiri juga tidak tahu.
Ceklek
Tak lama pintu ruang kerja Vira terbuka kembali, dan lagi lagi disana Arga berdiri dengan pakaian kantornya serta dasi yang masih menggantung di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...