Flashback On
"Sayang? kamu ga tidur udah malem lo ini?" Tanya Raina menghampiri ruang kerja suaminya.
"Iya nanti dulu, kamu tidur duluan gih,"
"Mmm, aku nemu ini mas tadi di kamar Vira," Ujar Raina sembari memberikan selembar foto hasil USG dan tiga testpack. Di foto hasil USG tersebut sudah tertera nama, 'Vira addison'.
Arga langsung mematikan laptopnya dan mengambil foto USG tersebut.
"Sial," Gumam Arga.
"Kayanya ini hasil dari perselingkuhanya deh mas. Dan cowonya itu mungkin yang di foto kemarin?"
Emosi Arga sudah ingin meledak ketika mendengar ucapan Raina barusan.
"Sekarang Vira kemana?"
"Gatau, di rumah gaada di kamar gaada, bahkan aku tanya ke bi Siti dan jawabanya juga gatau. Terus aku tanya ke mang ilham katanya keluar pake mobil dari jam sembilan tadi". Arga melirik jam, dan ternyata sudah pukul setengah sebelas malam. Kemana istrinya itu?
"Kayanya lagi ketemu selingkuhanya tuh," Lanjutnya menanas manasi keadaan.
Flashback Off
"Siapa ayahnya, hm?" Meskipun dengan sura santai, aura Arga tetap menakutkan. Apalagi mata tajam itu terus menatap mata Vira.
"SIAPA AYAHNYA VIRA ADDISON?" Bentak Arga karna Vira tak kunjung menjawabnya.
"ATAU AYAHNYA PACAR KAMU YANG BARU ITU?"
PLAK
Dengan Air mata yang mengalir deras di pipinya, Vira menampar pipi Arga dengan kuat. Enak saja anak kandungnya sendiri difitnah seperti itu.
Menghapus air mata nya kasar, "Emang kamu fikir aku sama kayak istri kedua kamu yang jadi jalang itu?"
PLAK
"JANGAN NGATA NGATAIN RAINA! SEKARANG NGACA, LEBIH JALANG MANA LO SAMA RAINA?!"
Mendengar itu hati Vira Seperti ditusuk seribu pisau. Arga, suaminya, yang dulu ia kenal sekarang berubah drastis.
Baru ingin membalas jawaban suaminya , Raina buru buru membawa Arga pergi dari sana dan menuju kamar mereka. Saat sudah lumayan sedikit jauh, Raina menoleh ke arah Vira, tersenyum licik dan diikuti gumaman yang nyaris tak terdengar, seakan mengatakan, 'Selamat menikmati'.
Setelah kedua orang itu sudah tak terlihat, Vira memasuki kamarnya dan memasukan baju bajunya kedalam koper. Foto USG yang tadi dilempar oleh Arga ia ambil lagi. Diusapnya perut sembari melihat foto itu, "Maafin bunda," Lirihnya dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
Setelah semua selesai dan tertata rapi di koper, ia pun berjalan keluar. Tidak lupa ia menaruh surat di atas meja rias kamarnya. Ia tidak akan berpamitan kepada bi Siti. Takut mengganggu tidurnya, karna beliau sudah tidur. Sedangkan mang Ilham yang masih betah membuka matanya pun bertanya kepada Vira. Untung saja koper yang Vira bawa tidak diketahui oleh mang Ilham. Karna waktu Vira memasukan koper kedalam mobil, ia lewat dari pintu garasi dan kebetulan juga mang Ilham sedang berada di dalam pos.
"Loh neng malem malem gini kemana lagi?"
"Mang minta tolong bukain ya, buru buru banget," Vira sengaja mengalihkan topik agar mang Ilham tidak curiga.
Mang Ilham pun membukakan pagar untuk Vira.
"Makasih mang," Ujarnya sembari melajukan mobilnya.
Sedangkan di dalam kamar, sepasang suami istri yang baru saja menikah ith sedang bermesraan di kasur.
"Kamu ga kasihan emang sama Vira?"
"Engga, lagian dia udah kurangajar selingkuh dari aku," Sahut Arga santai.
"Aku ngikut kamu deh,"
"Kamu sayang ga sama aku?" Tanya Raina menghadap ke Arga.
"Kalo kemarin waktu kita nikah sih engga. Tapi sekarang sayang banget, apalagi ada baby ditengah tengah kita," Jawab Arga sembari mengelus perut Raina yang sudah lumayan membuncit.
"Cinta?"
"Mungkin,"
"Makasih," Ujar Raina.
Arga membawa Raina ke dekapan hangatnya, dan Raina pun membalasnya.
Di dalam dekapan Arga tersenyum smirk, "Akhirnya, hari yang gue tunggu tiba juga. Tinggal buat mereka cerai deh. Good job Raina!" Ujarnya di dalam hati.
---------
Sudah satu jam Vira berkeliling Jakarta menggunakan mobilnya. Ia tidak tahu tujuannya akan kemana. Jika pulang kerumah orang tuanya, ayah dan bundanya pasti sedih. Vira tidak mau melihat kedua orang tuanya sedih karenanya.
"Apa gue nyewa apart ya? buat hari kedepanya mungkin," Tanya nya pada diri sendiri. Ia sudah lelah menangis. Air mata nya sudah mengering, selain itu, Vira tidak boleh stress dan banyak pikiran. Kasian anaknya.
Tak lama Vira sampai di apart yang sama dengan apart sahabatnya, Syera. Ia akan menyewa satu apart disini, jika satu apart dengan sahabatnya, ia tidak enak. Karna Syera sudah banyak membantunya selama ini.
Setelah selesai dengan urusan administrasi Vira pun memasuki apart nya. Karna sudah malam,jadi ia tidak mengabari sahabatnya.
Vira pun langsung merapikan dan memasukan baju-bajunya kedalam lemari, serta menata skincare dan make up miliknya di meja rias.
"Huh, capek juga," Gumamnya sembari merenggangkan otot-ototnya.Melirik jam sekilas ternyata sudah jam setengah duabelas. Pantas saja dirinya sudah mengantuk.
Sebelum benar benar menutup matanya, Vira membayangkan hari harinya yang akan datang. Seperti hamil tanpa ditemani suami mungkin?
Mengelus perutnya dengan lembut, "Selamat malam sayang,".
TBC
JANGAN LUPA VOTE GAIS💗
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...