71. ARGARA

6.9K 342 6
                                    

HAPPY READING🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING🚀

Pagi ini semua keluarga dari Atkindson serta Addison sedang berkumpul di rumah milik Raina. Rencananya jam 9 nanti Raina akan dimakamkan di makam milik keluarga Alaska. Arsen sendiri sedari tadi duduk manis di sebelah jenazah Raina dengan memandangi dalam wajah sang mama. Vira yang ada di belakang Arsen hanya bisa mengelus pelan pundak Arsen. Sebenarnya agak takut juga sih duduk disebelah jenazah seperti ini, tetapi karna Arsen duduk disitu ya Vira hanya menemani saja.

"Arsen, ikut bunda yuk?" bisik Vira tepat ditelinga Arsen.

Arsen menggeleng, dirinya masih tetap memandangi wajah tenang milik Raina. Tidak menangis, hanya saja matanya sedikit merah.

Vira menoleh kearah Arga yang berada di depannya lumayan jauh. Vira memberi kode agar Arga bisa membujuk Arsen untuk pergi dari sana. Untung saja Arga peka, jadi Arga langsung berjalan kearahnya dan duduk di sebelah Arsen.

"Arsen nurut kan sama ayah? sekarang ikut ayah sama bunda yuk," tanpa basa basi, Arga mengangkat Arsen menuju ke gendongannya lalu beranjak dari sana diikuti Vira dibelakangnya.

Arga membawanya ke ruang keluarga yang ada di rumah ini. Di ruang keluarga sendiri hanya ada mereka, jadi benar benar sepi.

Arga pun menurunkan Arsen dan duduk disebelah Vira. Hening sebentar sebelum Arsen beranjak dari sana menuju rak TV yang terdapat dua mainan dinosaurus miliknya.

"Bunda, ini ainan Alcen waktu Alcen tinggal sama mama. Alcen jadi tanen deh, mama baik anget, cayang uga cama Alcen,"

Air mata Vira sudah tidak bisa ditahan lagi. Merasa kasihan dengan Arsen serta Raina. Baru seminggu Raina merasakan kebahagiaannya bersama sang anak.

Sedangkan Arga hanya menghela nafas sebentar. Kasihan juga, fikirnya.

"Kan masih ada bunda,nak," ucap Arga.

Tanpa aba aba, Arsen langsung memeluk Vira dengan erat, yang dibalas  tak kalah erat oleh Vira.

"Bunda janji ndak batal tayak mama Laina yang ninggalin Alcen kan?"

Vira mengangguk dan tersenyum tulus dengan mata yang masih memerah.

"Bunda janji gabakal pergi dan jauh dari Arsen, Arsen kan jantung hati bunda, jadi mana mungkin bunda ninggalin anak bunda yang lucu ini?"

Arga yang mendengar itu terharu. Merasa beruntung mempunyai istri seperti Vira. Tidak neko neko meskipun dirinya designer profesional, tetapi penampilan tidak semewah itu. Benar benar definisi malaikat cantik dari wajah serta hati itu adalah Vira.

"Ayah ga dipeluk, jahat," ucap Arga dengan gaya sok marahnya.


--------


Sudah 10 menit yang lalu Raina dimakamkan. Dan semua orang sudah pada pulang, hanya tersisa Arga,Vira, dan Arsen yang masih berada disana.

ARGARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang