"Assalamu-- eh" Vira terkejut ketika ia masuk sudah ada banyak orang, termasuk kedua mertuanya. Melirik kearah suaminya sebentar, ada luka di beberapa wajahnya. Vira yakin jika keluarga Arga sudah mengetahui bahwa anaknya menghamili Raina.
"Viraa," Lirih mama Desi dan langsung memeluk menantu kesayanganya itu.
"Maafin Arga ya nak," Vira membalas pelukan itu. Tanpa sadar mama Desi dan Vira sama-sama mengeluarkan air matanya.
"Mama jangan nangis, duduk lagi yuk," Ujarnya sembari melepas pelukan dari sang mertua, dan menuntun Desi untuk duduk di sofa.
"Apakah kamu sudah mengetahui ini semua nak?" Tanya papa Demian menuju Vira.
Vira mengangguk, "Vira sudah tau semua pah,"
"Tapi Vira sudah cek CCTV semua di kantor mas Arga. Dan terbukti bahwa mas Arga tidak salah, tetapi tetap saja anak yang dikandung Raina adalah anak mas Arga," Lirih Vira diakhir kalimat.
"Heh anak kurangajar! berani beraninya kamu nyalahin anak saya?! berhak apa atas dirimu?!"
"Tentu, status saya disini sebagai istri sah dari Arga Atkindson,jadi saya berhak ikut campur urusan ini," Sahut Vira dengan tegas, dan menekan kata Istri.
"Sudah sudah. Lebih baik kita langsung cek saja CCTV di kantor Arga," Ujar papa Demian.
Raina yang dari tadi gelisah itupun bersuara,
"Papi, kita cek nya besok aja ya? Raina kurang enak badan, mungkin bawaan dari bayinya," Ujarnya sok manis dengan mengelus perutnya yang sedikit membuncit.
"Oke kita pulang. Tapi untuk kamu Arga! kamu harus tetap tanggung jawab! karna anak ini juga anak kandung kamu!"
"Maaf om, anak itu belum terbukti anak kandung saya. Jadi saya belum bisa untuk tanggung jawab,"
--------
"Pagi bi.. Wah lagi masak apa bi?" Sapa Vira setelah sampai di dapur dan melihat bi Siti yang sedang memasak.
"Pagi non,ini bibi teh lagi masak rendang ayam sama sayur asem,"
Vira mengangguk lantas membantu bi Siti untuk memasak pagi ini.
"Eh non, gausah atuh. Ini kan udah kerjaan bibi,"
"Santai aja bi, aku juga lagi gaada kerjaan,"
Bi Siti tersenyum. Ia sangat bahagia mendapatkan majikan sebaik Arga dan Vira.
Tak lama masakan mereka sudah siap dan tertata rapi di meja makan.
Suara langkah kaki dari tangga membuat dua wanita berbeda umur itu menoleh. Terlihat disana Arga turun dari tangga dengan setelah kantor. Bi Siti yang melihat itu berlalu kearah dapur, ia tidak ingin mengganggu kedua majikanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...