HAPPY READING💗
"Vira, aku mohon maafin aku! aku nyesel udah sia siain kamu,"
"KAMU BILANG NYESEL PAS ANAK AKU UDAH GAADA BRENGSEK!"
"Vira," Lirih Arga dengan nada yang pasrah.
"JANGAN SENTUH AKU, PEMBUNUH!" Teriak Vira ketika Arga ingin menggapai tanganya.
"P-pembunuh?"
"IYA! KAMU PEMBUNUH, KARNA UDAH BUNUH ANAK AKU!, bahkan dia belum lihat dunia ga, tapi kenapa? kenapa dia yang dipanggil dulu?" Lirihnya di akhir kalimat.
"Aku mohon beri aku satu kesempatan untuk memperbaiki semua Vir,"
Vira menggeleng dengan air mata yang terus mengalir, "Pergi,"
"Enggak Vir, aku gabakal pergi kalo kamu belum maafin aku,"
"Apa maafmu akan membuat anak aku hidup kembali? tidak kan?"
Air mata Arga ikut mengalir ketika memori nya kembali ke masa dimana ia mengatakan anak Vira, anak haram. padahal anak Vira juga anaknya, darah dagingnya.
"Pergi," Tenanganya sudah habis karna sedari tadi ia terus berteriak.
Ceklek
Vira dan Arga pun menoleh kearah pintu. Ayah Wisnu dengan mata tajamnya menatap kearah Arga, dan bunda Nia yang mengelus lengan sang suami agar tidak mengeluarkan emosi disini.
"Saya sudah muak liat wajah kamu,"
"Sekarang pergi!"
"ARGA ATKINDSON, SILAHKAN PERGI DARI RUANGAN INI DAN SILAHKAN PERGI DARI KEHIDUPAN ANAK SAYA!"
Karna posisi mereka lagi di rumah sakit. Arga pun keluar dari ruangan itu dengan tatapan sendunya.
"Aku akan selalu berjuang buat kamu Vira," Ujar Arga Sebelum benar benar keluar dari ruang inap Vira.
------
"Arghhhhh!"
Prang
Teriak Arga frustasi dengan menghancurkan semua barang yang berada di kamar.
Hari ini, detik ini, jam ini. Arga benar benar telah menyesal. Mungkin semua orang bakal bilang kesalahan Arga ini terlalu fatal hingga mungkin Vira tidak bisa memaafkanya. Tetapi memang benar. Kesalahan Arga bukan karna memecahkan lipstik milik Vira atau hanya sekedar merusak tas ber merknya. Tetapi kesalahanya adalah memecahkan hati Vira hingga melebur-lebur.
Jika saja lipstik milik Vira yang pecah, lipstik itu akan bisa digantikan agar bisa kembali semula. Tetapi tidak dengan hati. Jika hati yang pecah, dia tidak bisa kembali seperti semula. Meskipun bisa, rasa trauma yang mendalam pasti terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...