33. ARGARA

6.9K 266 22
                                    

"Saya terima nikah dan kawinya Raina putri Alaska binti Armand Alaska dengan maskawin tersebut, tunai!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya terima nikah dan kawinya Raina putri Alaska binti Armand Alaska dengan maskawin tersebut, tunai!"

"Bagaimana para saksi? SAH?

"SAH" Teriak semua orang yang ada disana.

Tes

Satu tetes air kristal bening keluar dari mata indah milik Vira.

Ia tidak pernah terbayang hidupnya akan jadi seperti ini. Tak pernah menyangka jika rumah tangganya akan seperti ini. 9 Bulan bukan waktu yang singkat untuk pernikahan antara suaminya dengan wanita lain.

Ya! Hari ini, menit ini, detik ini, Raina dan Arga resmi menjadi pasangan suami istri. Hanya 9 bulan mereka sah dimata hukum. Setelah anak yang dikandung Raina lahir, Arga akan menceraikan Raina. Arga sendiri tidak ikhlas menjalankan ini semua. Jika bukan karna Vira ia tidak mau menikahi wanita yang jelas jelas tidak dicintainya.

"Kamu harus nikah sama Raina mas, bagaimanapun itu hasil bejat kamu, meskipun belum tentu itu darah daging kamu. Hanya 9 bulan hingga anak itu lahir," Kata Vira waktu itu.

Vira sendiri sungguh sangat tidak ikhlas. Apalagi dirinya saat ini juga tengah mengandung anak dari Arga. Tetapi karna kejadian itu, kejadian dimana keluarga Alaska mengancam Vira dengan cara membunuh anak yang dikandung Vira. Keluarga Alaska memang sudah tau jika Vira sedang mengandung. Karna waktu ia memeriksa kandungan di dokter Dyah,ternyata dokter itu adalah dokter kandungan khusus keluarga Alaska. Arga serta keluarganya tidak ada yang mengetahui jika dirinya hamil. Vira juga tidak boleh menyebarkan tentang kehamilanya jika ia dan anaknya ingin hidup tenang. Itulah alasanya kenapa keluarga Alaska tidak ada yang memberi tau jika Vira juga sedang hamil.

Tentang CCTV saat itu ternyata dirusak oleh salah satu bodyguard Raina. Alhasil mereka semua tidak bisa melihat rekaman CCTV itu. Arga yang kecolongan pada waktu itu marah besar, bisa bisanya ia kecolongan tentang masalah seperti ini. Seharusnya  ia simpan terlebih dahulu vidionya, Argh bodoh sekali Arga ini.

Semua para tamu undangan sudah pulang, tersisa keluarga dekat yang masih berada di rumah Arga. Acara pernikahan ini pun tidak semewah pernikahan Arga dengan Vira dulu. Hanya ada penghulu dan saudara-saudara dekat dari Raina.

"Malam ini aku tidur sama kamu ya ga, anak kamu nih pengen lengket terus sama ayahnya,"

Sedangkan Vira yang duduk tak jauh dari mereka lagi lagi harus menelan pil pahit. Ia juga hamil seperti Raina. Bahkan anak yang dikandunganya sudah jelas jelas anak kandung Arga. "Belum tepat untuk ayah kamu tau nak, sabar ya," Ujarnya dalam hati kepada janin yang ada di perutnya.

"Gue tidur sama Vira,"

"Ga! Yang hamil disini Raina bukan Vira! Malam ini malam pertama, jadi kalian harus tidur satu kamar," Ujar Armand.

"Tapi--"

"Mas, udah gapapa, kamu tidur sama Raina ya malam ini. Kasian dia sedang hamil. Aku biar tidur di kamar tamu aja," Ucapan Arga terpotong karna ucapan Vira yang menyentuh hati.

Keluarga Vira sudah mengetahui semua. Velio, abang kandung Vira sempat marah besar kepada Arga, dan sempat memukuli Arga pada saat Velio mengetahui semuanya. Orang tua Vira bahkan juga tidak terima dengan ini semua. Tapi karna Vira yang berkata jika itu semua bukan salah Arga, mereka pun akhirnya luluh.


-----

Semua keluarga sudah pulang. Tersisa Arga, Raina, dan Vira yang berada di rumah ini.

"Eh lo ngapain masuk kamar gue sama kamarnya Arga?"

"Mau ambil baju,"

"Tunggu disini aja, biar gue ambilin,"

Vira menghela nafas pasrah dan menunggu madunya mengambil baju untuknya.

"Nih, baju lo! dah sana, ganggu gue malem pertama aja lo,"

"Thanks," Sahut Vira santai dan turun kebawah menuju kamar tamu.

Saat di tangga Vira berpapasan dengan Arga, "Vir, kamu malam ini tidur sama aku ya?"

"Gausah mas, kamu tidur aja sama Raina, kasian dia lagi hamil tidur sendiri," Sebisa mungkin ia tersenyum.

"Yaudah kalo gitu aku masuk ya, good night" Balasnya sembari mencium kening Vira singkat.

Setelah kepergian Arga, Vira mengusap pelan perutnya,rasanya ingin sekali ia tidur bersama suaminya. Tapi karna perkataan Armand dan Raina sore tadi membuat ia harus mengalah malam ini.

Flashback on

Saat Vira sedang menyiapkan baju untuk Arga, Raina dan Armand memasuki kamar mereka tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Malam ini kamu pokoknya harus ngalah sama anak saya! kalo kamu ga ngalah sama Raina, jangan harap bayi kamu akan bisa melihat dunia!"

"Lo bisa tidur di kamar tamu atau bahkan di kamar pembantu, Malam ini Arga tidur sama gue!" Lanjut Raina.

Vira ingin melawan tetapi mulutnya kelu untuk mengatakan sesuatu.

"Selamat menikmati kesendirian maduku," Bisiknya sebelum keluar dari kamar bersama Armand.

Flashback off

"Gapapa ya nak, kita tidur sendiri malam ini. Bunda janji besok kita tidur lagi bareng ayah," Meskipun bayi yang ada dikandunganya belum bisa berbicara bahkan mendengar, Vira selalu mengajaknya mengobrol. Mungkin berbicara dengan calon anaknya adalah hal baru yang menjadi favoritenya sekarang.


--------


Dengan cekatan Vira memasak di dapur bersama bi Siti. Soal bi Siti, beliau sudah mengerti semua, sungguh ia merasa iba dengan majikanya setelah mendengar kabar itu.

Tak lama semua makanan pun tersaji di meja makan, yang biasanya Vira akan naik keatas membangunkan suaminya. Sekarang mungkin tidak. Sembari menunggu semua orang, dirinya ingin mandi terlebih dahulu. Hari ini ia ingin refreshing bersama sang bayi.

Tak lama Vira pun sudah selesai mandi dan berjalan menuju dapur. Saat sampai dekat tangga, ia melihat suaminya dengan Raina turun dengan muka bantal.

"Pagi sayang," Sapa Arga yang membuat Raina yang dibelakang Arga menggeram kesal.

Vira hanya menanggapi dengan senyuman, lalu melanjutkan jalanya menuju meja makan untuk melaksanakan sarapan.

Saat hendak mengambilkan piring dan nasi serta lauk pauk, tanganya langsung ditahan oleh Raina.

"Biar aku aja ya mbak," Hanya didepan Arga, Raina bersikap sok manis kepada Vira.

Vira mengangguk, ia pun mengambil piring untuk dirinya sendiri. Mungkin mulai detik ini kebiasaan untuk melayani Arga akan digantikan sesaat oleh Raina.

Mereka pun makan dengan hening. Mungkin hanya Raina yang banyak bertanya kepada Arga, tetapi Arga hanya menjawabnya dengan deheman.

TBC💗

SELAMAY LEBARAN SEMUA, MESKIPUN MASIH BESOK GAPAPA LAH YA🥰

JANGAN LUPA VOTEE💗💗

ARGARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang