70. ARGARA

7.8K 351 10
                                    

HAPPY READING🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING🚀

"innalillahi wa innalillahi rojiun,"

Vira langsung menoleh ketika Arga berucap seperti itu. Dirinya tentu terkejut dan sedikit kepo siapa yang meninggal hari ini.

"Iya mah nanti Arga sama Vira sekalian bawa Arsen juga,"

"Iya mah waalaikumsallam," Arga pun memutuskan sambungannya dan beralih menatap Vira.

"Siapa mas?"

Arga menghela nafas sebentar sebelum menjawab pertanyaan Vira.

"R-Raina meninggal,"

Tentu saja Vira terkejut. Bagaimana bisa? kemarin waktu datang kerumahnya, Raina masih baik baik saja. Dan sekarang, wanita itu sudah tiada.

"innalillahi wa innalillahi rojiun," gumam Vira.

"Kenapa bisa mas?"

"Kecelakaan, dia mau terbang kerumah saudaranya di new york, terus pas perjalanan mau ke bandara, mobil yang ia tumpangi ditabrak truk dari depan, jadi dia meninggal di tempat dalam kondisi kepalanya bocor,"

"Astaghfirullah. Yaudah mas dibungkus ajaa, kita makan di mobil," Vira pun berdiri dengan menggendong Arsen, anak itu kini sudah tidur. Sedangkan Arga membawa barang belanjaan dan menuju kasir untuk meminta pelayan agar makanan nya dibungkus serta membayar semuanya.

Kebetulan sekali makanan mereka sudah jadi tinggal dimasukin ke paper box.

"Yuk," ujar Arga setelah selesai semuanya. Mereka pun berjalan menuju parkiran dengan Vira yang menggendong Arsen dan Arga yang membawa beberapa paperbag.

"Huh, akhirnya sampe mobil juga, anak kamu berat sekarang,"

"Bundanya masak enak terus sih, jadi dia lahap,"

"Dih, lagi berduka juga malah becanda,"

Arga pun melajukan mobilnya sedangkan Vira, ia membuka makanan yang dibungkus tadi lalu menyuapkan nya pada Arga. Arsen sendiri masih tidur pulas di pangkuannya. Mungkin nanti jika dirinya sudah selesai akan membangunkan Arsen dan gantian menyuapkan anak itu.

"Kasian ya Raina, aku jadi ikut sedih," ucap Vira tiba tiba sembari menyuapkan sesendok nasi kepada Arga.

"Kwenyapa swehih?"

"Ditelen dulu atuh yang,"

Arga pun dengan cepat menelan semua makananya, "Kenapa sedih? dia udah jahat sama rumah tangga kita,"

"Eh, ga cuman dia aja ya yang jahat, kamu juga jahat, pake nyalahin orang lagi,"

"Loh? aku kan jahat gara gara dia yang,"

"Sama aja! sama sama jahat,"

"Iya deh, aku salah, btw aku dah kenyang, terimakasih sayangku cintaku,"

ARGARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang