Sudah lima hari lamanya Vira selalu sibuk dengan pekerjaanya. Apalagi Fashion week akan dimulai 2 hari lagi.
Sudah lima hari pula Vira selalu pulang larut malam, dan berangkat pagi pagi sekali. Arga yang melihat istrinya seperti itu pun kecewa. Semenjak Vira sibuk bekerja, ia dan Arga tidak ada waktu berdua. Karna jika pulang malam Arga pasti berada di ruang kerja, Vira yang sudah lelah pun tertidur terlebih dahulu, dan jika pagi, mereka akan bertemu saat sarapan saja.
Meski sedang sibuk-sibuknya, Vira tidak melupakan kewajibanya sebagai seorang istri. Ia masih menyiapkan sarapan setiap pagi, menyiapkan pakaian Arga sebelum kerja, untuk makan siang, Arga sekarang memilih untuk membeli saja. Percuma makan siang masakan rumah kalau yang ngantar bukan istri. Katanya.
Seperti saat ini, Arga sedang bersiap-siap ingin keluar kantor dan membeli makanan untuk ia makan siang. Sebenarnya ia bisa saja menyuruh asisten pribadinya untuk membeli makan. Tetapi Arga ingin mampir ke toko perhiasan untuk membelikan istrinya Kalung. Rencananya malam ini ia akan memberi surprise kepada Vira.
Ceklek
Saat Arga ingin berjalan menuju pintu, ternyata ada seseorang yang membukanya terlebih dahulu.
"Selamat siang sayang,"
Arga yang melihat itu memutar matanya malas. Dia lagi dia lagi, batinya.
Raina. Yang datang Raina, ia datang dengan tangan yang membawa rantang kecil.
"Aku tau kamu mau beli makan siang kan? gausah beli, mending uangnya ditabung buat pernikahan kita. Kamu masih inget kan impian pernikahan kita waktu itu? aduh kayanya romantis. Oiya ini aku masakin kamu buat makan siang,"
"Gaperlu, gue udah nikah dan uang gue banyak, buat beli restorant nya langsung pun gue gabakal bangkrut"
"Udah jangan banyak omong, tuh makan, enak loh masakan aku," Ujar Raina sembadi mendorong tubuh Arga agar ia duduk.
Arga ingin kabur, tetapi terlambat. Raina mengunci ruangan dan menaruh kunci itu di dalam tas nya.
"Lo apa apaan sih,"
"Udah santai aja, makan gih"
Arga tetap berdiam di tempat. Ia sungguh sangat muak dengan sikap Raina yang seperti ini.
"Oh atau aku suap biar kamu makan?"
Arga masih berdiam diri di tempat, "Oh diam, oke jadi kamu mau aku suap. Kangen ya?? aduhh romantisnya calon aku, sini sayang aku suap. Aaaa" Ujarnya sembari menyodorkan sendok yang berisi makanan ke mulut Arga.
"Gue bisa makan sendiri," Ujarnya sembari menghempas kasar tangan Raina.
Arga tak punya pilihan untuk tidak makan makanan yang dibawakan oleh Raina. Karna ia sudah sangat lapar dan karna kunci cadangan dibawa oleh asisten nya ia tidak bisa keluar, jadi ia terpaksa memakan makanan itu.
Setelah Arga selesai makan, Raina pun membereskan semua piring piring yang tadi mereka pakai untuk makan.
"Kok panas banget sih ini ruanganya,"
Ujar Arga dengan membuka tiga kancing atas kemeja yang ia pakai.Raina yang melihat Arga kepanasan itupun tersenyum licik. Raina memang sengaja memasukan obat perangsang pada minuman Arga,dan sekarang obat itu sudah bereaksi di tubuh Arga. Tak mau membuang waktu, Raina mencoba menggodanya dengan cara duduk di pangkuan Arga sembari menyentuh leher Arga.
"Kamu kenapa ga?" Tanyanya dengan nada menggoda.
"Shh, Raina," Ujarnya dengan tatapan yang sayu.
Sungguh Arga sudah tidak kuat. Gairahnya semakin menjadi ketika melihat Raina yang memakai dress selutus tanpa lengan dan memperlihatkan belahan dadanya itu.
Langsung saja Arga menggendong Raina menuju kamar yang memang berada di dalam ruangan tersebut.
Dan mereka berdua melakukan hubungan intim dengan keadaan Arga yang tidak sadar akibat pengaruh obat perangsang yang Raina berikan di minuman Arga.
--------
"Bi minta tolong potongin sayur nya dulu ya, aku mau goreng ayam sebentar,"
"Siap non,"
Saat ini Vira sedang memasak makanan kesukaan Arga untuk makan malam.
Hari ini sengaja ia pulang awal karna ingin memberi surprise untuk suaminya, serta ingin meminta maaf karena akhir akhir ini dirinya pulang larut malam.
Setelah berkutat di dapur, sekarang saatnya ia membersihkan diri dan menunggu suaminya pulang.
Vira sudah tidak sabar menanti Arga. Ia ingin tahu bagaimana reaksi Arga ketika melihat dirinya pulang awal. Ah memikirkan itu membuatnya merasa bersalah karna akhir akhir ini ia sibuk hingga melupakan makan malam bersama suaminya.
Sekarang sudah larut malam. Tetapi Arga juga belum pulang kerumah. Vira menunggu di ruang tamu sejak pukul 7 malam, tetapi hingga sekarang jam sebelas malam, Arga belum memunculkan batang hidungnya.
Vira sudah menelepon Arga, tetapi suara operator yang terdengar. Chat pun hanya centang 1.
Vira menghela nafas pelan setelah ia mendengarkan suara operator lagi. Sudah lebih dari 30 banyaknya Vira menghubungi suaminya itu. Dan hasilnya masih tetap sama.
"Kemana sih mas Arga,"
Setengah jam terlewati. Tetapi masih belum ada tanda tanda Arga pulang. Akhirnya Vira pun tertidur di sofa ruang tamu. Makanan yang sudah ia siapkan tadi masih utuh dan tertata rapi di meja makan.
----
Tak terasa pagi pun tiba. Vira bangun karna mendengar suara adzan yang berkumandang. Vira baru ingat ternyata dirinya masih tertidur di sofa ruang tamu,pantas saja badanya remuk. Lantas ia pun melihat jam yang menempel di dinding rumahnya.
04.33
Langsung saja Vira mengambil wudhu untuk menunaikan sholat shubuh. Ketika selesai sholat ia menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada.
ceklek
Terpampang lah dengan jelas bahwa kamar mereka kosong dengan keadaan lampu yang tidak menyala, serta kasur yang masih sangat rapi.
"Mas Arga belum pulang?" Tanyanya pada diri sendiri.
Vira pun mengecek ke garasi, dan memang benar. Disana tidak ada mobil Arga yang terparkir,menandakan bahwa Arga tidak pulang semalaman ini.
Vira pun melangkahkan kakinya ke dapur guna mengecek makanan yang kemarin malam ia masak.
"Masih utuh," Gumamnya seraya menatap semua makanan itu dengan tatapan kecewa. Pasalnya ia membuatnya dengan penuh cinta, dan sekarang makanan itu benar benar utuh.
"Loh non, kok makananya masih utuh?"
"Iya bi, dari semalem mas Arga ga pulang, jadi utuh deh. Mending diangetin aja bi, sayang kalo dibuang. Masih bisa dimakan juga,"
Bi Siti sejak setelah memasak bersama Vira kemarin memang izin ingin ke kost anaknya. Bi Siti memang mempunyai anak yang berkuliah disini,kebetulan kost anaknya dekat dengan rumah Arga.
"Siap non,"
Memang beberapa masakan yang ia buat masih bisa dimakan kembali. Mungkin ada beberapa juga yang sudah tidak bisa dimakan.
Vira ingin mencari keberadaan suaminya, pesan yang kemarin ia kirim pun masih centang 1.
"Dimana ya mas Arga," Gumam Vira dengan perasaan yang sangat amat khawatir.
JANGAN LUPA VOTE GAIS💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...