HAPPY READING💗
"Mbak, saya pesan bakso nya dua ya,"
"Makan disini bu?"
"Dibawa pulang, sayurnya dipisah ya mbak,"
"Baik ibu, tunggu sebentar" Pelayan tersebut pun berlalu dari hadapan Vira.
Saat ini Vira sedang berada di warung bakso dekat butik. Entah mungkin karna ngidam atau apa, hari ini ia sangat ingin memakan bakso.
"Ekhem," Deheman seseorang membuat fokus Vira teralihkan.
"Boleh gue duduk sini?"
Tanpa menunggu jawaban dari Vira laki laki itu sudah duduk di depanya, ia tak kenal dengan lelaki yang berada di depanya ini.
"Eh, Sebelum itu kenalin, nama gue Daffa," Ujarnya sembari menyodorkan tanganya ke arah Vira.
"Vira," Ia pun membalas tangan Daffa.
"Sendiri?"
"Seperti yang lo lihat," Balas Vira.
Terjadi keheningan sebentar, sebelum suara Daffa mencairkan suasana.
"Udah punya suami belum?"
Vira mengelus perutnya, "Lagi isi,"
"Oh,"
Tak lama, pelayan datang dengan membawa bakso yang dibeli Vira, "Ini bu, bakso 2 sayur dipisah ya?"
"Iya mbak terimakasih," Ujarnya lalu berlalu ke kasir untuk membayar. Setelah membayar ia berjalan menuju butik. Memang jaraknya tidak begitu jauh dari butik miliknya, jadi ia lebih memilih untuk berjalan kaki.
Saat Vira berada di depan warung, ia tak melihat ada batu di depan kakinya, membuat ia hampir terhuyung kebelakang sebelum ada seseorang yang menangkapnya.
"Eh,"
Vira melotot saat yang menangkapnya barusan adalah Daffa. Sontak ia berdiri dan menata kembali baju yang ia pakai, "M-makasih, gue duluan,"
Daffa mengangguk, "Hati hati,"
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memfoto mereka dari kejauhan
---------
Ceklek
"Assalamu--"
Plak
Suara tamparan terdengar sangat keras di ruang tamu rumah Arga dan Vira.
"Berani-beraninya kamu selingkuh dibelakang aku, Vira?" Suara Arga terlihat santai, tetapi tegas dengan mata tajam menatap Vira dengan lekat.
Ya! Arga menampar Vira saat Vira baru saja masuk ruang tamu. Tentu saja Vira terkejut. Apalagi dengan pertanyaan Arga barusan.
"M-maksud mas?"
"Jangan pura pura bego! kamu selingkuh kan? kamu pulang malem gara-gara pacaran kan?"
"Oh, apa kamu balas dendam sama aku, karna aku nikah lagi sama Raina? IYA?!" Lanjutnya dengan bentakan diakhir kalimat.
Vira menggeleng, "Aku gapernah selingkuh. Masalah kamu sama Raina aku ikhlas. Ga guna juga aku balas dendam,"
"JANGAN BOHONG RAVEENA DHAVIRA ADDISON!" Bentak Arga tepat didepan wajah Vira.
Vira tersentak, selama menikah ia tidak pernah dibentak sekalipun sama Arga.
"AKU PUNYA HARGA DIRI SEBAGAI SEORANG WANITA! AKU GAMUNGKIN DAN GAAKAN MELAKUKAN HAL MENJIJIKAN SEPERTI ITU!" Teriaknya tak kalah lantang tepat didepan wajah Arga.
Arga mengeluarkan handphonenya dan menunjukan foto kearah Vira. Tepat disana, di foto itu. Vira dengan seorang laki laki sedang bermesraan di warung bakso. Dia Daffa. Seseorang yang tadi bertemu dengan Vira di warung bakso.
"Ini apa hm?" Santai tetapi tetap menakutkan jika didengar.
"Kalo mas pinter, seharusnya mas bisa mikir tanpa aku jelasin" Ujarnya dan langsung berlalu pergi dari sana menuju kamar tamu, kamar yang selama ini ia tempati semenjak kedatangan Raina.
"Loh mas ngapain disini?" Setelah Vira benar benar pergi, Raina datang. Memang sejak mereka menikah, Raina selalu memanggil Arga dengan sebutan 'mas'.
"Gapenting," Ujarnya dingin dan langsung berlalu dari sana menuju kamar.
Tanpa sepengetahuan semua orang. Raina tersenyum licik, "Penderitaan akan datang wahai maduku,"
-------
Pagi harinya, Vira sengaja tidak sarapan atau membantu masak bi Siti seperti biasanya. Ia langsung berangkat ke butiknya.
"Loh non tumben berangkat pagi-pagi?"
"Ada urusan penting bi, yaudah Vira duluan ya, assalamualaikum,"
"Waalaikumsalan, hati hati ya non,"
Vira tersenyum dan menuju mobilnya terparkir. Setelah semua siap, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sebelum benar benar sampai di butiknya, ia mampir sebentar di warung nasi pecel yang buka nya selalu di pagi hari. Pagi pagi begini jarang ada yang menjual makanan disekitar kompleknya.
"Bu, saya pecel dibungkus 1 ya,"
"Tunggu ya mbak,"
Vira pun menunggu sembari menscroll sosmed nya.
Tentang Arga yang menikah lagi, media tidak ada yang tau. Kedua keluarga dari Arga maupun Raina menyembunyikan ini semua. Media hanya tau jika istri Arga satu dan itu Vira.
"Mbak, ini nasi nya, total 15.000 ya mbak,"
"Ini ya bu, ambil aja kembalianya," Balasnya dengan memberi uang berwarna hijau.
"Makasih ya mbak,"
Vira pun menaiki mobilnya dan langsung berangkat menuju butiknya.
Karna jalanan di pagi hari ini tidak terlalu padat, jadi tak sampai 30 menit Vira sudah sampai di butiknya.
"Viraa, yuhuu tumben lo udah dateng?"
"Ga mood gue dirumah, lo dah sarapan belum?"
"Udah, gue dah sarapan,"
"Yaudah, gue masuk dulu mau sarapan," Ujarnya sembari mengangkat kantong kresek yang berisi nasi pecel miliknya.
"Tumben banget sih Vir?"
"Nanti aja gue ceritain,"
Vira pun memasuki ruanganya dan memakan sarapan dengan nikmat. Melupakan sejenak masalah rumah tangga mereka yang lagi lagi tertimpa masalah.
TBC💗
OKE, JANGAN LUPA VOTE YAA❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...