VOTE DULU YUKK
HAPPY READING🚀
"Kamu disana hati hati ya nak, jaga diri baik baik, pokoknya kalo sudah sampe sana kabarin bunda sama ayah," ujar Nia dengan memeluk tubuh anaknya.
Mereka saat ini sudah tiba di bandara. Vira sedari tadi di mobil terus menangis karna dirinya sekarang harus jauh dari orang tuanya.
"Bunda sama ayah disini juga baik baik ya, sering sering nengokin Vira kesana juga,"
"Pasti lah, nanti kalo bunda sama ayah ga sibuk kita pasti ke Turki buat jenguk anak cantiknya ayah ini,"
Vira tersenyum dan memeluk kedua orang tua dengan air mata yang terus mengalir deras.
"Vira," panggil seseorang yang berada di belakang mereka.
Vira pun menoleh kearah suara. Ternyata yang memanggilnya adalah Desi. Disana Desi sedang berdiri dengan Arsen yang berada digendongannya, disebelahnya ada Demian dengan pakaian formal khas kantor. Jangan lupakan belakang mereka ada Arga dengan pakaian sama seperti yang dipakai Demian.
"Mama," lirih Vira. Ingin memeluk Desi tetapi tidak bisa karna terhalang oleh Arsen.
Arga yang faham jika Vira ingin memeluk mamanya pun lantas mengambil Arsen dari gendongan sang mama dan berpindah ke gendonganya.
"Vira," Desi pun langsung berhambur ke pelukan Vira dengan erat. Dibalas tak kalah erat oleh Vira.
"Kamu mau pergi kemana sayang?" tanyanya dengan air mata yang mengalir.
"Mama tenang aja, Vira bakal kembali kesini, tapi dalam waktu yang cukup lama. Mama sama papa disini baik baik ya, inshaallah nanti kita ketemu lagi di tempat ini dengan senyuman dan pelukan yang masih sama,"
Arga yang mendengar itu meneteskan air mata nya.
"Mama mau minta sesuatu sama kamu, sekali saja sebelum kamu berangkat," ujar Desi dan melepaskan pelukan mereka.
"Mama minta kamu gendong Arsen sebentar saja ya?"
Vira bingung. Disisi lain dia tidak mau menggendong anak itu karna wajahnya mirip dengan Arga dan sebelas duabelas dengan Revan. Hanya saja mereka berbeda di bagian bibir dan bentuk muka. Yang lain sama seperti wajah Arga sepenuhnya. Tetapi jika Vira menolak, dia lebih tidak enak dengan mantan mama mertuanya itu. Setelah memikirkan dengan mantap, Vira pun akhirnya mengangguk menyetujui permintaan mama Desi.
Dengan pelan Arga memberikan bayi mungil itu kepada Vira.
Tangan Vira bergetar saat meraih tubuh mungil itu. Dipandangi lama wajah tampan Arsen, mengelusnya pelan, air matanya lagi lagi menetes. Sungguh, wajah Arsen sangat mirip dengan wajah Revan. Mungkin jika Revan masih hidup, orang lain bakal mengira jika Arsen dan Revan adalah anak kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA (On Going)
Random[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!! "Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa" -Hero Arga Lecester Atkindson "Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...