49. ARGARA

7.6K 352 49
                                    

EITS, VOTE DULU DONGG😜HAPPY READING💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EITS, VOTE DULU DONGG😜
HAPPY READING💗

"Kondisi ibu Vira saat ini masih kritis pak, bu, dan ......" Jeda dokter Pramesthi, membuat bunda Nia dan ayah Wisnu merasa semakin resah dan jantung mereka berdetak dua kali lipat menunggu kelanjutan ucapan dokter Pramesthi.

"Maaf Bayi ibu Vira, sudah tidak bisa diselamatkan,"

Tanpa aba-aba air mata Bunda Nia mengalir lebih deras dari sebelumnya.

"K-kenapa bisa dok?" Lirih bunda Nia. Kakinya melemas, membuatnya hampir terjatuh kalau saja tidak ditahan oleh ayah Wisnu.

"Ibu Vira selama ini meminum obat-obat an yang tidak layak diminum untuk ibu hamil, seperti obat tidur, obat anti stress, serta ibu Vira ini terlalu banyak fikiran bu, jadi bayinya sudah tidak kuat,"

Setelah ayah Wisnu serta bunda Nia mengucapkan kata terima kasih kepada dokter Pramesthi, dokter Pramesthi pun masuk ke ruangan lagi untuk membantu Vira memindahkan ke ruang ICU. Setelah mengeluarkan bayi yang ada di rahimnya, keadaan Vira benar benar kritis. Bahkan saat ini Vira sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri untuk sementara. Kalau perkiraan dokter, Vira akan sadar sekitar dua atau tiga hari lagi.

"Bund, ayah mau ngurusin pemakaman cucu kita dulu ya,"

"Mas tunggu!" Teriak bunda Nia memanggil ayah Wisnu. 

"Ada apa bund?"

"Nanti batu nisan nya ditulis nama yang udah Vira siapin kemarin gimana?"

Ayah Wisnu mengangkat satu alisnya, "Emang Vira pernah bilang ke bunda siapa nama anaknya?"

Bunda Nia mengangguk.

Flashback On

"Bundaa," Panggil Vira manja.

Setelah Vira bercerita panjang kepada sang bunda, bunda Nia pun memutuskan untuk menginap disini.

"Ada apa sayangnya bunda,hm?"

"Vira kangen bunda deh,"

Bunda Nia tersenyum, "Bunda juga kangen banget sama princesnya bunda yang cantik ini,"

Vira tersenyum bahagia. Sudah lama dirinya tidak bermanja manja dengan sang bunda.

"Cucu oma laki laki atau perempuan nih?" Tanya bunda Nia dengan mengelus pelan perut Vira. 

"Aku laki laki oma, aku jagoanya bunda Vira," Jawab Vira dengan suara khas seperti anak kecil.

"Wah, cucu pertama oma jagoan ya ternyata,"

"Ehmm, aku mau ngasih nama dia Revan Arta Addison, bagus ga bund?"

Mata bunda Nia berbinar mendengarkan nama calon cucunya yang sangat indah.

ARGARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang