Chapter 12

107K 12.6K 665
                                    

~ARFAN~

Happy reading

Saat perjalanan pulang, Fanya bertanya pada Arka, memecah keheningan yang terjadi diantara mereka berdua.

"Mang Idris kemana?" tanya Fanya menatap Arka yang tengah menyetir mobil.

"Kenapa lo nanya Mang Idris?" balik tanya Arka. Tanpa memalingkan tatapannya dari jalan raya.

"Ya nggak apa-apa, gue cuma pengen tau aja. Kenapa lo yang jemput gue, bukan Mang Idris," jawab Fanya.

Lelaki itu melirik Fanya. Memberitahu alasan kenapa ia yang menjemput gadis itu. "Mang Idris nganterin Mami sama Papi ke rumah Nenek."

Fanya melirik. Tatapan mereka saling bertemu. Ia mengangguk paham. "Eum."

***

Kini dua remaja itu telah berada di rumah. Kediaman Adhinata.

"Lo udah makan belum?" tanya Fanya pada Arka yang tengah berleha-leha di atas kasur sembari bermain ponsel.

"Belum," jawab Arka singkat tanpa menatap gadis itu.

"Lo mau makan di sini, apa di bawah? Kalau mau makan di sini, gue ambilin," ujar Fanya, berhasil membuat Arka menuergitkan alisnya.

Lelaki itu menggeleng. "Nggak usah. Nanti gue makan di bawah. Lo duluan aja," jawabnya.

Fanya mengangguk, mengangkat bahunya acuh, lalu melangkah keluar kamar. Namun belum sempat Fanya membuka pintu, langkahnya terhenti ketika Arka memanggil namanya.

"Fanya!" panggil Arka, beranjak dari kasur, melangkah mendekati Fanya.

"Iya?" tanya Fanya, berbalik badan.

"Gue duluan. Lo jalan di belakang gue," titah Arka datar, tiba-tiba meminta Fanya berjalan di belakangnya. Mengikuti langkah kakinya.

Sontak Fanya menyergit heran. "Lah? Tadi bilangnya gue duluan, eh sekarang malah elo yang duluan."

"Suka-suka gue lah!" timpal Arka atas ucapan Fanya.

Gadis itu memutar bola mata malas, menghela napas pasrah. "Hmm. Yayaya. Terserah lo deh," sahutnya, mengalah.

***

Saat tengah menyantap makanan yang telah tersaji di hadapan mereka, untuk pertama kalinya Arka memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Gue besok udah mulai masuk sekolah," ucap Arka memberitahu Fanya.

"Berarti lo besok berangkat ke USA lagi?" tanya Fanya polos.

"Siapa yang bilang berangkat ke USA? Gue, kan bilangnya besok gue udah masuk sekolah," jelas Arka rada kesal terhadap Fanya.

"Ya, kan elo sekolahnya di USA, otomatis lo besok berangkat ke USA lah!" timpal Fanya nyolot. Merasa dirinya benar.

ARFAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang