~ARFAN~
Happy reading
•
•
•
Hari demi hari telah berlalu, kini, tinggal tersisa 2 hari lagi untuk menuju hari perlombaan Drama Musikal.
Nampak semua siswa kelas XII terlihat sangat sibuk untuk mempersiapkan perlombaan, yang akan segera dilaksanakan.Semua mulai berubah, seiring berjalannya waktu. Fanya dan Arka nampak semakin dekat, tanpa harus bersusah payah menjaga jarak antara satu sama lain, dikarenakan alasan untuk menjalin kemistri saat bermain Drama nanti.
Tapi tidak dengan sikap kasar dan cueknya Arka, lelaki itu hingga kini masih tak pernah dekat dengan para siswi lain kecuali Fanya, dan soal kasarnya Arka saat ia kesal, itu juga masih sering terjadi.
"Fanya, lo sama Arka udah hapal kan gerakan dansanya?" tanya Audi menghampiri Fanya dan Arka yang sedang duduk bersebelahan.
"Iya, udah, Au. Tinggal beberapa gerakan lagi yang kadang masih lupa," sahut Fanya.
Audi mengangguk tersenyum. "Oke. Yaudah, gue lanjut ngeliat kostum dulu, ya?" jawabnya, lalu pergi menghampiri teman-teman mereka yang bertugas dibagian kostum.
"Iya," sahut Fanya melanjutkan hapalan naskahnya.
Akhir-akhir ini Fanya dan Audi memang nampak akur, mungkin karena mereka selalu berinteraksi dengan baik ketika membahas tentang perlombaan, walaupun terkadang mereka masih berdebat soal Vino.
"Fan, kita ke kantin bentar yuk," celetuk Arka, mengajak Fanya pergi ke kantin.
Gadis yang diajak pun melirik, menatap Arka. "Lo laper?" tanyanya.
"Iya," jawab Arka mengangguk.
"Yaudah, ayo. Tapi gue ajak Raya juga, ya?" ujar Fanya mengiyakan ajakan Arka, namun ia meminta Raya untuk ikut bersama dengan mereka.
"Iya, cepetan." Fanya mengangguk. Langsung memanggil Raya.
"Raya, kantin bentar yuk," ajak Fanya pada Raya yang tengah mempersiapkan beberapa properti yang akan di gunakan dalam Drama.
"Hayuk," sahut Raya menyetujui ajakan Fanya. Dikarenakan gadis itu juga tengah lapar, sebab tadi pagi ia tak sempat sarapan.
Mereka keluar, pergi ke kantin bersama-sama, dengan Arka yang meminpin jalan di depan.
Sampainya mereka di kantin, Arka, Arka langsung bertanya kepada dua gadis di belakangnya. "Kalian mau pesan apa?" tanya Arka pada kedua gadis itu, namun tatapannya hanya tertuju pada Fanya seorang.
Fanya berpikir sesaat. "Gue... Bakso aja deh, sama minumnya es teh, ya?" jawab Fanya. Lalu ia melirik Raya. "Kalau lo mau apa, Ray?" tanyanya pada Raya yang berada di sampingnya.
"Gue samain aja sama lo, Fan," jawab Raya.
"Raya samain sama gue, ya?" ucap Fanya pada Arka sekali lagi.
"Oke. Kalian duduk aja di situ," ucap Arka menunjuk tempat duduk yang kosong.
"Makasih, ya," ucap Fanya yang hanya diagguki oleh Arka, sebagai jawabannya.
Semenjak Fanya pingsan saat upacara waktu itu, Raya selalu memperhatikan gerak gerik Fanya dan Arka.
Seperti ada sedikit kecurigaan dalam diri Raya terhadap Arka dan Fanya.Hingga kini hubungan Fanya dan Arka memang belum ada satupun yang tahu, sampai Raya saja belum dikasih tahu oleh Fanya, karena Fanya takut jika Raya akan kecewa dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Sudah terbit & Part masih lengkap] ARFAN itu singkatan [Arka Fanya] 🎧🎧 Arka zaidan adhinata, adalah siswa baru pindahan dari USA. Ia mempunyai bakat dalam bermain musik DJ. Biasa dipanggil dengan DJ AR. Ia juga dikenal sebagai siswa yang cool di...