Chapter 34

98.7K 10.1K 810
                                    

~ARFAN~

Happy reading

Malam hari di kediaman Mahendra Adhinata, nampak semua anggota keluarga tengah melaksanakan makan malam bersama.

"Fan, Mama Mita sama Papa Dani udah tau soal kabar kehamilan kamu?" tanya Lisa, memecah keheningan yang terjadi.

"Belum, Mi," jawab Fanya menggeleng.

"Loh, kenapa belum dikasih tau?"

"Belum sempat, Mi. Rencananya tadi pas pulang sekolah Fanya sama Arka mau ke rumah Mama, tapi karena kondisi Fanya yang gak memungkinkan, yaudah, jadi di tunda dulu. Mungkin besok, pulang sekolah Fanya sama Arka ke rumah Mama," sahut Arka, menjelaskan.

"Ooh." Lisa mengangguk paham. "Yaudah, lanjutin makannya. Makan yang banyak, biar cucu Mami sehat," lanjutnya pada menantunya yang tersayang.

"Iya, Mi," angguk Fanya, wajahnya memerah malu.

"Tuh, dengerin," bisik Arka, setuju dengan ucapan Lisa.

Sang empu hanya melirik malas. "Iya!" ketusnya pelan pada Arka.

***

Saat makan malam selesai, kini kedua remaja itu tengah berada di kamar. Nampak Fanya sedang berdiri di depan cermin, melihat bentuk tubuhnya.

"Arka, perut gue dah keliatan besar belum?" tanya Fanya pada Arka yang tengah bermain game online di ponselnya.

"Tembak woy, anjing!" teriak Arka pada teman satu timnya.

Sontak Fanya yang berada dalam satu ruangan bersama Arka, terkejut saat mendengar teriakan dari sang suami. "Arka!" tegur Fanya, mendengus kesal pada Arka yang tak mendengarkan pertanyaannya.

"Ha? Kenapa?" tanya Arka melepaskan headset gaming yang terpasang di telinganya.

"Gak jadi!" ketus Fanya, badmood.

Sontak Arka langsung afk dari gamenya dan menghampiri Fanya untuk membujuknya.

"Kenapa si? Kok marah-marah terus?" tanya Arka memeluk tubuh Fanya dari belakang, dan menenggerkan wajahnya di cekuk leher milik sang istri.

"Ish. Lepasin, Arka. Geli tau," titah Fanya berusaha melepaskan pelukan Arka.

"Nggak mau. Kasih tau dulu, lo tadi mau ngomong apa? Gue nggak denger soalnya," tanya Arka meminta Fanya untuk mengulangi pertanyaannya.

"Iya tapi lepasin dulu, baru gue kasih tau," ucap Fanya meminta Arka untuk melepaskan pelukannya.

Ia merasa tak nyaman saat berada diposisi seperti ini dengan Arka.

"Kasih tau dulu, baru gue lepasin!" timpal Arka.

Mendengar itu, Fanya menghela napas pasrah. "Yaudah, iya. Gue tadi nanya, perut gue dah keliatan besar belum?" tanyanya, sedikit khawatir jika perutnya terlihat besar maka semua orang akan curiga dengannya.

Sontak Arka tertawa saat mendengar pertanyaan Fanya. "Ha? Hahaha!" tawa Arka melepaskan pelukannya.

Plak!

"Aduh, galak amat, Fan." Arka mengaduh ketika Fanya memukul lengannya.

"Salah lo. Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu gitu?" timpalnya kesal.

ARFAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang