~ARFAN~
Happy reading
•
•
•
~•~
Malam ini, di kediaman Mahendra Adhinata. Nampak, suasana rumah terasa sepi, sebab Hendra dan Lisa tadi sore pergi ke Bandung untuk urusan bisnis, dan akan tinggal di Bandung, seminggu lamanya.
Sedangkan Arka dan Fanya, kini dua remaja itu tak saling bicara, karena permasalahan tadi siang. Berbagai cara Arka lakukan untuk membujuk Fanya, namun tak ada hasilnya.
"Udah dong, jangan marah lagi. Gak enak tau di cuekin kayak gini," ujar Arka, membujuk Fanya.
Meski Arka telah membujuknya, namun Fanya tetap enggan menjawab setiap kata yang Arka ucapkan.
Melihat tingkah Fanya membuat Arka menghela nafas berat. Ia tak tahu harus bagaimana lagi untuk membujuk sang istri, agar tak marah lagi dengannya. Mungkin, jika Arka mengizinkan Fanya pergi ke puncak bersama teman-temannya, wanita itu akan senang dan tak akan marah lagi dengan Arka. Namun semua itu tak mungkin terjadi, sebab Arka kekeh tak mengizinkan Fanya pergi ke puncak, meskipun Ia juga ikut dengan wanita itu.
Bukan tak mengizinkan Fanya untuk bertemu teman-temannya, lebih tepatnya, Arka tak sudi jika istrinya bertemu dengan Vino, yang tak lain adalah mantan kekasih dari sang istri.Saat Arka tengah memikirkan cara untuk membujuk Fanya, tiba-tiba ponsel Arka berdering, menandakan ada telfon masuk.
Dengan cepat Arka meraih ponselnya yang berada di atas nakas.
"Halo," ucap Arka, pada seseorang yang berada di sebrang ujung telfon.
"..."
"Hm. Gimana ya?" ucap Arka berpikir, lalu sesaat memandangi wajah istrinya. "Yaudah deh, gue ikut," lanjutnya memalingkan pandangan dari Fanya.
"..."
"Iya."
Tut.
Sambungan telah berakhir.
Mendengar sedikit pembicaraan Arka dengan sesorang di telepon, membuat Fanya penasaran. Siapa orang yang menelpon Arka barusan? Dan Arka berkata 'ikut'. Ikut kemana? Pikir Fanya.
Seketika lamunan Fanya tersadarkan, saat Arka berpamitan padanya.
"Aku pergi dulu," pamit Arka.
Seketika mata Fanya menatap Arka dari atas hingga bawah. Nampak Arka telah mengenakan pakaian yang berbeda saat masih menerima telfon dari seseorang, yang entah siapa. Cepat sekali lelaki itu berganti pakaian, pikir Fanya.
Rasa kepo Fanya sungguh besar, saat Arka berpamitan ingin pergi keluar. Ingin rasanya ia bertanya pada lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu, namun ia gengsi untuk bertanya.
"Aku pergi dulu. Kalau kamu butuh sesuatu, panggil Bi Mina atau Mbak Yuni aja. Biar nanti mereka yang ambilin. Gak usah nunggu aku pulang, kamu tidur duluan," titah Arka pada Fanya yang masih menatapnya dengan tatapan bingung, penuh tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Sudah terbit & Part masih lengkap] ARFAN itu singkatan [Arka Fanya] 🎧🎧 Arka zaidan adhinata, adalah siswa baru pindahan dari USA. Ia mempunyai bakat dalam bermain musik DJ. Biasa dipanggil dengan DJ AR. Ia juga dikenal sebagai siswa yang cool di...