Chapter 20

115K 11.2K 363
                                    

~ARFAN~

Happy Reading

Terlihat kini Fanya dan Arka tengah bermain bersama Rara di ruang tamu.

"Kak, besok kita jalan-jalan yuk," ajak Rara tiba-tiba melirik Fanya.

"Kamu baru sembuh, Ra. Masa besok langsung mau jalan-jalan," jawab Fanya mengingatkan pada Rara bahwa ia baru sembuh dari sakitnya.

Wajahnya Rara tekuk, mencoba merayu Fanya lagi. "Ayolah, Kak. Rara pengen jalan-jalan sama Kakak," ujarnya, mmelas agar Fanya ingin menurutinya.

"Nggak, Ra. Kakak nggak mau," tolak Fanya. Tidak mau mengikuti keinginan sang adik, membuat Arka yang duduk di sampingnya menatap datar.

"Iya, besok kita bertiga jalan-jalan," celetuk Arka tanpa mengalihkan tatapannya dari Fanya.

Seketika gadis itu melirik Arka, membulatkan mata, terkejut dengan penuturan dari lelaki itu. "Loh! Kan, udah gue bilang, gue nggak mau!" timpal Fanya menatap Arka kesal.

"Harus mau!" tegas Arka.

"Nggak!"

"Harus!" sarkas lelaki itu, membuat Fanya menghela napas jengah, menahan amarah.

"Kenapasi lo maksa banget?" tanya Fanya kesal.

"Demi Rara. Sekali-kali nyenengin adik apa susahnya sih?" timpal Arka, menatap mata Fanya tanpa berkedip.

"Iya, Kak. Mau ya?" sambung Rara dengan wajah memelas.

Seketika Fanya luluh, saat melihat wajah melas dari sang adik dan tatapan mata Arka yang memintanya untuk mengangguk. "Hmm. Yaudah, iya." Fanya menyetujui permintaan Rara, bahwa besok mereka akan pergi jalan-jalan, meskipun sebenarnya ia tidak mau.

"Yess!! Makasih, Kak," ucap Rara memeluk Fanya dan Arka bersamaan.
Membuat kedua remaja itu, mau tak mau saling memeluk, dengan Rara yang berada di tengah-tengah mereka.

"Iya, Ra," jawab Fanya tersenyum pada sang adik yang tengah merasakan kebahagian tiada tara.

"Yaudah, Kakak mau pulang dulu, ya? Besok, pagi-pagi Kak Fanya sama Kak Arka ke sini jemput Rara, oke?" ucap Arka hendak berpamitan pulang, saat melihat waktu telah menunjukan pukul 15.24.

"Kakak udah mau pulang?" tanya Rara sendu, melepaskan pelukannya.

"Iya, soalnya udah sore, Ra," jawab Fanya.

Gadis kecil itu menunduk lesu. "Yahh..."

Arka tersenyum, mengelus puncak kepala Rara lalu mengangkat dagu gadis kecil itu. "Besok, kan kita mau jalan-jalan, jadi Rara nggak usah sedih, ya?" ujarnya pada sang adik ipar.

Gadis kecil itu ikut tersenyum. Mengangguk. "Hmm. Iya, Kak."

***

Saat Fanya dan Arka hendak berpamitan pada Mita yang berada di dapur bersama Bi Murti, ternyata Mita lebih dulu menghampiri mereka.

"Eh, Mama. Pas banget. Fanya sama Arka baru aja mau ke dapur nemuin Mama," ucap Fanya saat melihat Mita.

"Emang kenapa mau nemuin Mama?"

"Fanya sama Arka mau pamit pulang, Ma," ucap Fanya yang diangguki oleh Arka.

"Ooh, udah mau pulang?"

ARFAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang