Chapter 42

90.6K 9.2K 1.1K
                                    

~ARFAN~

Happy reading

Pukul 20.14, setelah selesai makan malam. Terlihat Arka tengah bermain game online di ponselnya, dengan penuh kehebohan.

"Anjing! Tolongin gue woy!" teriak Arka saat bermain game.

"Yah! Matikan gue! Dasar bego lo pada! Gue minta tolong malah kagak di tolongin!" gerutu Arka kesal, sebab ia di kill oleh musuhnya.

"Dasar, tim bangke!" umpat Arka kesal, mengeluarkan kata-kata kasar sedari tadi.

Fanya yang berada di sampingnya pun, hanya bisa menghela napas berat sembari menggeleng dengan tingkah lelaki itu. "Arka, bisa nggak sih ngomongnya nggak usah teriak-teriak gitu?" ujar Fanya, menutup kupingnya yang terasa ingin pecah mendengar teriakan Arka.

"Hehe. Maaf, sayang," ucap Arka menyengirkan giginya. "Abisnya mereka bikin kesel sih," lanjut lelaki itu menyalahkan teman-teman satu tim saat ia bermain game tadi.

"Kalau bikin kesel yaudah, gak usah main. Dari pada nanti teriak-teriak gak jelas lagi. Kasian nih anak kamu. Tiap malem denger kamu teriak-teriak ngomong kasar terus," timpal Fanya menunjukan perutnya, yang kini nampak mulai membesar.

"Iya, sayang, maaf. Maafin papa ya dek," ucap Arka medekati Fanya, sembari mengelus perut si bumil.
Seketika wajah Fanya yang tadinya di tekuk, kini menjadi tersenyum, saat ia merasakan usapan hangat dari tangan Arka.

"Iya, Pa, dede maafin kok," sahut Fanya menirukan suara anak kecil, sembari mengelus puncak kepala Arka dengan lembut.

Sontak Arka langsung mendongakkan kepalanya, menatap wajah Fanya dan tersenyum manis pada sang istri.

"Makasih, sayang," ucap Arka memeluk Fanya, menenggelamkan wajahnya di cekuk leher milik sang istri.

"Eumm. Kamu wangi banget sih, sayang," lanjut Arka mencium aroma Fanya.

"Iya lah, kan pake parfum," jawab Fanya.

"Ooh. Parfumnya wangi banget ya, gak kayak biasanya. Jadi betah pengen peluk terus," ucap Arka mengeratkan pelukannya.

Sontak Fanya menepuk pelan tangan Arka, saat mendengar ucapan Arka, "Dihh! itu mah modus namanya. Orang aku tiap hari paka parfum ini kok," timpal Fanya ketus.

"Hehe, tau aja si Ibu," cengir Arka yang hanya di balas tatapan malas oleh Fanya.

Malam ini Arka terlihat sangat manja pada Fanya. Entah apa yang terjadi dengan lelaki itu hingga ia tak ingin melepaskan pelukannya sampai mereka berdua tertidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARFAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang