~ARFAN~
Happy reading
•
•
•
Setelah beberapa hari yang lalu, Fanya bertemu dengan Vino saat hendak berkunjung ke rumah Mita dan Dani, kini ia semakin di larang oleh Arka untuk bepergian keluar rumah.
Kesal, bosan, dan juga kesepian yang Fanya rasakan. Bagaimana tidak, beberapa hari belakangan ini ia hanya melakukan kegiatan yang itu-itu saja. Seperti membaca novel, bermain ponsel, menonton Film di laptopnya, makan, tidur, dan hanya untuk sekedar membantu pekerjaan rumahpun Arka tak memperbolehkan Fanya melakukannya.
Seperti seorang ratu bukan? Tapi sayang, Fanya tak menyukai hal itu, karena ia juga menginginkan kebebasan sama seperti gadis lain di luar sana. Meski ia tahu bahwa dirinya tak akan mungkin bisa sebebas dulu. Apalagi kini Arka nampak semakin posesif terhadapnya.
"Sayang, makan dulu yuk," ajak Arka pada Fanya yang tengah menonton Film di laptopnya.
"Iya," angguk Fanya tersenyum tipis, lalu mengikuti langkah kaki Arka menuju ruang makan.
Saat tengah menyantap makanan yang telah tersaji di meja makan, nampak Fanya hanya mengaduk-aduk makanannya, tak nafsu. Sedangkan Arka yang melihatnya merasa heran dengan sang istri.
"Suhtt. Kenapa?" tanya Arka menyadarkan Fanya dari lamunanya.
Fanya mendongak, menatap wajah Arka. Lalu ia menggeleng lemah sebagai jawaban atas pertanyaan lelaki itu.
Merasa heran, Arka menyergit, menghela napas dalam. "Hm... Jangan bohong. Kamu kenapa?" tanyanya nya sekali lagi, namun kini ia mendekatkan kursinya dengan kursi yang tengah diduduki oleh Fanya, hingga membuat wajah mereka berdekatan dan hanya menyisakan jarak beberapa centi saja.
Sang empu pun tersenyum, netap balik mata Arka. "Aku nggak apa-apa," jawabnya, meyakin kan Arka.
Lelaki di sampingnya pun menggeleng. Masih tidak percaya. Ia yakin ada yang Fanya tutupi darinya. "Udah, nggak usah bohong. Jujur aja. Kamu kenapa? Kamu mau apa? Ngomong aja, nanti aku beliin."
Fanya menggeleng cepat. "Aku gak mau apa-apa, Arka. Aku cuma kangen sama Raya," jawabnya jujur.
Wajar saja jika ia rindu dengan sahabatnya, sudah lama memang ia tak bertemu dengan Raya. Terakhir kali ia bertemu dengan Raya pada saat di toko buku, waktu Fanya dan Arka baru saja pulang dari rumah sakit setelah memeriksakan kandungan Fanya.
"Ya ampun. Bilang dong dari tadi. Sini minjem Hp kamu," ucap Arka meminjam ponsel milik Fanya.
"Buat apa?" tanya Fanya heran menyodorkan ponselnya.
Tanpa menghiraukan pertanyaan Fanya, nampak Arka mengotak atik ponsel Fanya mencari sebuah nama di kontak sang istri.
"Halo, Ray," ucap Arka pada gadis yang berada di sebrang ujung telfon.
Fanya yang sedari tadi memperhatikan Arka, menyergit heran saat Arka mengucapkan nama 'Ray'. Raya maksudnya?
"Maaf, Ray, udah ganggu waktu lo. Bisa gak lo sore ini ke rumah gue? Soalnya si bumil lagi kangen sama lo," ucap Arka melirik Fanya yang mulai tersenyum saat lelaki itu meminta Raya untuk datang mengunjungi dirinya.
"..."
"Kalau bisa, lo ajak sekalian Audi and friends juga. Soalnya malam ini gue mau keluar, ada urusan. Sekalian nitip, jagain Fanya," titah Arka, lagi-lagi membuat Fanya menampakkan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Sudah terbit & Part masih lengkap] ARFAN itu singkatan [Arka Fanya] 🎧🎧 Arka zaidan adhinata, adalah siswa baru pindahan dari USA. Ia mempunyai bakat dalam bermain musik DJ. Biasa dipanggil dengan DJ AR. Ia juga dikenal sebagai siswa yang cool di...