ARFAN [SUDAH TERBIT]

Chapter 36

~ARFAN~

Happy reading

•

•

•

Saat Fanya hendak mengucapkan sesuatu pada Raya, tiba-tiba, "Fanya, lo di panggil ke ruang BK, sekarang," ucap Audi memanggil Fanya, atas perintah Pak Jono dan Bu Ajeng.

Fanya dan Raya melirik.

"Gue?" tanya Fanya memastikan.

"Iya," angguk Audi.

"Yaudah. Gue ke ruang BK sekarang," sahut Fanya. Berdiri dari duduknya, hendak pergi ke ruang BK.

"Gue temenin," celetuk Raya. Menggenggam tangan Fanya. Ikut menemani Fanya ke ruang BK.

Fanya mengangguk, tersenyum. Mencoba menutupi kecemasan yang terukir jelas di wajahnya.

Dengan sedikit memilan jari-jemarinya, saat berjalan menyusuri koridor, ia sempat bertanya pada Raya, "Ray, kira-kira kenapa ya gue ikut di panggil ke ruang BK?"

"Gue juga gak tau, Fan. Kenapa lo di panggil juga ke ruang BK. Tapi yang jelas lo harus tenang ya, gak usah khawatir. Semuanya pasti akan baik-baik aja kok," sahut Raya, berusaha menenangkan Fanya.

"Semoga aja gak ada apa-apa ya, Ray."

"Iya, Fan."

Saat tiba di ruang BK, nampak Vino dan Arka tengah duduk sembari di introgasi oleh pak Jono dan bu Ajeng.

Tok.

Tok.

"P-permisi, Pak, Bu," ucap Fanya mengetuk pintu ruang BK.

Seketika semua mata tertuju pada nya, nampak tatapan tak suka yang di lemparkan oleh bu Ajeng pada Fanya. "Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," ucap Bu Ajeng sinis.

"M-maaf, Bu. Ada apa, ya?" tanya Fanya menunduk takut, dengan sikap Bu Ajeng.

"Duduk kamu!" perintah Bu Ajeng pada Fanya, dengan nada tinggi.

Dengan cepat Ia menuruti perkataan Bu Ajeng, dan duduk tepat di sebelah Arka.

"Jadi ini cewek yang kalian perebutkan?" ucap Bu Ajeng, menatap Fanya dari atas hingga bawah. Memperhatikan penampilannya. "Biasa saja," lanjutnya bergumam. Lalu duduk kembali di tempat duduknya.

Belum sempat Bu Ajeng bertanya-tanya kepada Fanya, tiba-tiba suara gaduh beberapa siswi memaksa masuk ke ruang BK.

Tok!

Tok!

Tok!

"Bu Ajeng! Izin masuk boleh?" celetuk seorang siswi dan beberapa temannya.

"Ada urusan apa kalian ke sini?" sahut Pak Jono, bertanya.

"Ada urusan penting Pak dengan Bu Ajeng," jawab siswi tadi.

"Heh! Bisa liat kan? Bu Ajeng lagi sibuk. Bisa nggak sih lo pada nggak usah bikin huru hara hari ini?" celetuk Raya yang sedari tadi menunggu di luar, menegur beberapa siswi itu untuk tidak ikut campur dalam hal ini. Karena ia tahu, jika mereka sudah ikut campur maka permasalahan akan semakin runyam.

Mereka adalah para siswi yang merekam perkelahian Arka dan Vino. Banyak yang bilang mereka adalah lambeturahnya SMA Airlangga. Dimana ada masalah, pasti ada mereka. Mereka akan berusaha mengomporkan semua yang mereka tahu kepada Bu Ajeng.