#40

34.9K 1.5K 142
                                    

Happy Reading!

•••🐒•••

"LO CIUMAN SAMA RISSA DIBELAKANG GUE!" Aldar terdiam mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Nayara

Mengapa gadisnya mengarang cerita seperti ini, mana ada dirinya ciuman dengan Rissa. Mencium pipinya saja ia tidak mau sama sekali!

"Kapan lo liat gue ciuman sama dia, hah?! Kapan Nay?! Di depan ruang OSIS, hah?! Lo liat di depan ruang OSIS waktu itu?!" Ujarnya tajam. Membuat Nay terdiam, menatap Aldar yang tengah meredam emosinya

"Asal lo tau! Waktu lo liat itu, jauh beda sama yang lo bayangin Nay! Kalo lo liat sampe akhir kejadian itu. Lo ga akan berubah kayak gini sama gue!" Sambungnya, membuat Nay masih terdiam

"Gue putusin Rissa detik itu juga!" Nay tersenyum hambar dan menatap Aldar dingin

"Cowok itu emang sama aja ya! Kalo udah dapet yang di mau baru ditinggal? Ck, miris banget hidup si Rissa!" Ujar Nay dingin

"Gue ga pernah ciuman sama dia! Berapa kali gue harus ngomong si?!" Emosinya seraya mengacak rambutnya kesal. Kenapa Nayara tak kunjung percaya dengan ucapannya

"Gue! Mutusin dia! Karna gue tau dia pernah tidur sama Dipta!" Sambungnya tajam. Membuat Nay tertegun, ia sangat terkejut sekali. Dari mana Aldar tau jika Rissa pernah tidur dengan Dipta?

"Masih belum percaya sama gue juga?! Sorry Nay, gue udah hancurin rasa kepercayaan lo buat gue! Gue balik!" Pamitnya mengacak singkat rambut Nayara dan langsung berjalan menuju motornya

"A-aldar!" Cicitnya pelan seraya menarik ujung jaketnya. Membuat Aldar menghentikan langkahnya dan menghadap kearah Nayara yang sudah menangis?

"Kena--," Aldar terkejut saat Nayara yang tiba tiba memeluk erat tubuhnya seraya menangis sejadi jadinya

Aldar tersenyum tipis, dan balik memeluk erat tubuh gadisnya ini. Dengan satu tangan yang mengusap lembut kepalanya.

Seketika tangisannya semakin pecah, membuat Aldar langsung memejamkan matanya menahan emosinya saat mendengar tangisan Nayara yang berada di dekapannya. Karna membuatnya terasa sesak sekali di dalam hatinya.

"Jangan nangis!" Ucap Aldar mengusap lembut rambut gadisnya ini

"M-maaf!" Cicitnya pelan disela sela tangisannya yang masih terdengar samar oleh Aldar

"Gue yang minta maaf!" Ucap Aldar tulus mengeratkan pelukannya seraya mencium singkat puncak kepala Nayara

Nay langsung ikut mengeratkan pelukannya dan membiarkan tangisannya ini kembali lolos di pelukan Aldar, entah rasanya begitu sedih sekali setelah mendengar ucapan Aldar. Ia sangat menyesali dirinya sendiri yang sudah berpikiran buruk kepadanya.

Aldar mengerang kesal, saat tangis Nayara semakin menjadi jadi. Pasalnya jika gadisnya ini menangis hatinya pun ikut sesak.

"Ck, jangan nangis Nay!" Dengusnya yang masih mengusap lembut kepalanya

"Na-nangisnya ga bi-bisa berhentiii" Ucapnya sesegukan. Membuat Aldar tersenyum geli mendengar ucapan yang dilontarkan oleh gadisnya ini

Kenapa bisa selucu ini si?!

Perlahan Aldar melepaskan pelukannya, membuat Nayara ikut melepaskan juga pelukannya. Aldar menangkup wajah gadisnya dan menatap dalam wajah gadisnya ini, dengan pipi yang sudah basah dengan air matanya.

"Lo jelek kalo lagi nangis!" Godanya seraya mengusap lembut air matanya

Nayara yang mendengarnya lantas menghempaskan tangan Aldar di pipinya dengan kesal, dan mengusap air matanya sendiri dengan kasar. Membuat Aldar tersenyum geli melihatnya, memang ya dasar cewek! paling anti banget sama kata jelek.

ALDARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang