Happy Reading!
--0o0--
Keinti Floxer tengah berkumpul di basecamp bersama anggota Floxer lainnya. Mereka tengah merancang strategi untuk urusan negara besok (tawuran) ya SMA mandala mengajak SMA KarNas untuk tawuran besok sehabis pulang sekolah. Karena rata-rata SMA KarNas adalah anggota dari geng Floxer, jadi mereka yang merancang strategi tawuran untuk besok.
"Si Dipta anak Mandala kan?" Tanya Bian
"Iya, diakan ketua geng Barkaz juga. Lo pada taukan si Dipta licik nya minta ampun? Mangkanya sekarang kita susun strategi biar kita kagak kewalahan lagi sama geng barkaz" Jelas Nevan yang di angguki oleh semuanya
Ya mereka sempat kewalahan saat perang dengan geng Barkaz, karena geng Barkaz yang mengabarkan hanya membawa 50 anggota untuk perang. Namun ternyata pas hari H nya, Barkaz malah membawa anggota 100 orang, jadilah geng Floxer kewalahan. Tapi tetep menang kok, ya walaupun badan banyak babak belur. Dan disaat itu Nayara juga yang membantu mengobati geng Floxer yang terluka.
Semua anggota keinti Floxer tengah berunding untuk rencana besok. Walaupun Aldar dingin, tapi saat ia menjelaskan apa yang nanti akan direncanakan. Ia akan bersikap tegas, berwibawa layaknya seorang pemimpin sungguhan. Semua mengangguk paham apa yang dijelaskan oleh Aldar. Mereka benar-benar bangga terhadap ketuanya ini, ia sangat dewasa dan sangat bijaksana saat telah menghadapi masalah.
Saat semuanya hening dering ponsel Aldar terdengar memenuhi ruang basecamp, Aldar mengambil ponselnya, dan mengerutkan keningnya tipis saat ada nomer ponsel yang ia tidak ketahui siapa namanya.
+62*********** is calling
Ia langsung mengangkat panggilan tersebut, seketika Aldar langsung menjauhkan ponselnya saat mendengar suara cempreng yang sudah tidak asing lagi baginya.
"Hallo hallo! Kalo gue gak di boongin, ini nomernya calon pacar gue kan??" Tanya Nay antusias di sebrang sana
Aldar menatap tajam Bian, Liam, Miko, Fajar, dan Nevan secara bergantian, membuat semuanya menatap bingung akan tatapan Aldar berikan. Namun berbeda dengan Bian, ia sudah menduga bahwa yang menelfon itu adalah Nayara. Bian sedari tadi mengusap tengkuk lehernya beberapa kali seraya memikirkan jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan Aldar nantinya.
Gue harap ini bukan terakhir kalinya gue kumpul sama temen temen!
"Hallo! Kok diem aja si?! Ini ben-, "
"Dapet nomer gue darimana?" Tanya Aldar dingin kepada Nayara, membuat Bian susah menelan salivannya.
Abis lah gue!
"Eummm, gue dapet dariii-,Wali kelas lo! Hebat kan gue??" Alibi Nay. Karena ia tau, kalo ia mengatakan sejujurnya pasti Aldar akan memarahi Bian. Kan kasian nanti Bian nya!.
Aldar memejamkan matanya menahan emosi, ia tak habis pikir dengan seorang Nayara. Senekat itukah ia sampai sampai meminta nomer ponselnya kepada wali kelasnya?! Saking tergila-gila nya kah gadis itu kepadanya?.
"Lo tau? Gue dapetin nomer ponsel lo aja senengnya bukan maen! Gimana kalo gue dapetin hati lo coba? Bisa meninggal gue!"
"Hallo Al! Save nomer gue ya..... Tapi gak di save juga gapapa si, asal jangan diblokir aja nomer guenya. Alll... Hallo!! Lo deng-, "
Tut! Tut! Tut!
Aldar mematikan sambungannya sepihak dan langsung menatap anggota Floxer lainnya yang tengah bercanda gurau. "Sapa bos yang telfon?" Tanya Fajar kepo
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDARES
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Kisah dimana bukan seorang pria yang mengejar-ngejar seorang wanita. Melainkan seorang wanita yang begitu antusiasnya mengejar-ngejar seorang pria. Cintanya terlalu buta, membuat seorang Nayara grizella barsha rela menjalankan hubunga...