#43

25.9K 1.3K 84
                                    

Happy Reading!

•••🐒•••

Nay berjalan menyusuri koridor rumah sakit seorang diri. Saat di depan ruang rawat kekasihnya, ia melihat dua orang paruh baya yang sudah tidak asing lagi baginya. Dia adalah Arya dan Mita.

"Selamat sore pa, bu!" Nay menyalami Arya dan Mita

"Wah ada nak Nayara, gimana kabarnya sayang?" Seru Arya tersenyum hangat

"Baik pa. Bapak sama ibu gimana kabarnya?" Tanya Nay balik

"Baik sayang, diantar siapa kesini?" Tanya Mita kepada Nayara

"Sama supir saya bu" Jelasnya yang mendapati anggukan singkat dari keduanya

Nay menatap kearah kaca jendela yang menyambungkan dengan ruangan kekasihnya. Nay mengerutkan keningnya tipis saat mendapati dua orang paruh baya yang berada di dalam ruangannya.

Mereka siapa?!

"Dia Hema dan Ranti, orang tua dari tuan muda" Jelas Arya, seolah olah tau apa yang ada dipikiran Nayara

"Orang tua?" Kaget Nay menatap kearah Arya

"Mertua kamu nak!" Goda Mita seraya mengusap rambut Nay. Membuatnya mesam mesem sendiri

Nay pun langsung merapikan rambutnya yang sedikit berantakan saat melihat Hema dan Ranti yang akan keluar dari kamar rawatnya.

"Sore om, tante!" Nay menyalami Hema dan Ranti, membuat mereka sedikit kebingungan

"Sore! Siapa ini?" Tanya Hema bingung

"Saya Nayara om, pacarnya Aldar!" Serunya tersenyum. Membuat Hema dan Ranti ikut tersenyum

"Wah mantunya bunda, cantik sekali!" Goda Ranti, membuat Nay senyum senyum anjing

"Yasudah Nayara pasti mau masuk kedalam kan?" Tanya Hema, yang mendapati anggukan pelan darinya

"Yasudah ayok masuk, sebelum jam besuknya habis!" Nay menganggukkan kepalanya lagi dan langsung memasuki kamar rawatnya

Nay tersenyum manis menatap wajah kekasihnya yang masih saja memejamkan matanya dengan rapat. Bingung sekali, mengapa kekasihnya ini tidak kunjung sadar? Apa ia tidak merindukan dirinya?

"Selamat sore pacar!" Sapanya tersenyum manis, yang sudah terduduk disampingnya

"Tidur mulu heran! Ga pegel apa pinggang nya?" Nay memegang tangan Aldar erat

"Oh iya, lo tau ternyata gue sama Bian  itu adek kakak loh! Lucu banget ga si? Masih belum nyangka si kalo Bian itu ternyata abang gue, dan Bian juga kakak ipar lo juga dong ya?" Nay terkekeh geli, membayangkan bagaimana reaksi Aldar jika tau Bian adalah abang dari Nayara

"Disekolah tadi, rasanya ga semangat banget karna gaada lo disana. Lo tau, gue ketemu sama mama gue disekolah. Awalnya gue kira dia mau nemuin gue, ternyata dia dipanggil sama bu Dira atas nama dari orang tua Rissa. Dunia tuh sempit banget ya, papa gue papanya Bian juga. Mama gue mamanya si ketos juga, jujur gue gamau banget ada di fase kayak gini. Mereka tuh kayaknya gamau punya anak kayak gue deh ya, mangkanya mereka lebih mau ngurusin anaknya yang sekarang" Nay terkekeh hambar menertawakan nasibnya sendiri

"Cepet bangun ya sayang" Seru Nay mencium tangan Aldar dengan sayang. Sudah dipastikan pasti laki laki ini akan klepek-klepek jika tau dirinya memanggilnya dengan kata sayang

--Aldares--

"Yaudah tugasnya tinggal di print doang abis itu baru kita kumpulin" Seru Nesya kepada yang lainnya

ALDARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang