6. Cuma kasian.

22.8K 1.3K 41
                                    

Happy Reading!

--0o0--

Nayara sedari tadi terus mengukir senyuman di wajah cantiknya tidak henti. Karena Aldar saat ini tengah menarik tangannya, apalagi genggaman Aldar yang dirasanya sangat erat sekali, seperti tidak mau Nay nya pergi kemana mana. Nay jadi bersyukur ia dihukum pas pelajaran akhir tadi. Karena hukumannya ia bisa berada di situasi ini, coba kalau ia tidak dihukum tadi? Mungkin ia sudah tidur di kasur empuknya dan melewatkan momen indah seperti ini.

"Ekhem! Yang gamau gue dianterin balik sama Dipta, sampe erat banget pegang tangannya!" Sindir Nay senyum-senyum anjing. Aldar menghentikan langkahnya dan menghadap kearah Nayara yang tengah mesam-mesem tidak jelas. Nay menggerakkan tangan yang tengah digenggam oleh Aldar, membuatnya langsung menghempaskan tangan Nayara dengan kasar. Nay mendengus kesal saat tangannya malah dihempaskan kasar oleh Aldar. Kan jadinya Nay menyesali apa yang tadi ia ucapkan barusan. Tau gini ia memilih diam sedari tadi tanpa bicara sedikit pun agar tangannya selalu di genggam erat oleh calon pacarnya ini.

"Udah suka sama gue ya?" Goda Nayara mencolek-colek lengan Aldar seraya menyeringai tengil

"Gausah kepedean!" Ujar Aldar datar menyentil pelan jidat Nayara

"Dih kepedean! Gue tuh gak kepedean, emang aslinya lo udah cinta kok sama gue!" Pedenya seraya melirik Aldar yang tengah menatapnya dengan datar

"Buktinya nih ya, lo tiba tiba ngomong sama Dipta kalo gue ini cewek lo! Dan apa tadi yang terakhir, ahh jangan sentuh milik gue! Itu berarti. Guee??" Seru Nayara tersenyum tengil menatap Aldar seraya menaik turunkan kedua alisnya menggoda

"Gausah kegeeran!" Ujar Aldar datar mengalihkan pandangannya menatap jalanan yang dipenuhi oleh motor mobil yang berlalu lalang

"Gue cuma-," Aldar menghentikan ucapannya saat kembali menatap Nayara yang tengah mesam-mesem tidak jelas kearahnya. Membuat Aldar ingin sekali menampol wajahnya

"Cuma apa? Cuma cinta ya" Tebak Nayara tersenyum tengil menatap Aldar intens

"Kasian!" Final Aldar. Membuat Nayara tersenyum geli mendengarnya

"Masa sih? Kok gue ngerasanya beda ya? Ucapan yang lo lontarin sama Dipta itu kayak yang sungguh-sungguh dari hati gitu, soalnya mampu buat hati gue geter-geter gimana gitu!" Seru Nayara mengedipkan sebelah matanya seraya senyum-senyum anjing. Mampu membuat Aldar ingin sekali rasanya mendorong tubuhnya agar terlindas oleh kendaraan yang tengah berlalu lalang

Aldar langsung mengalihkan pandangannya ke jalanan, dan langsung menghentikan mobil taksi agar segera berhenti. Aldar melirik Nayara memberikan perintah agar ia segera masuk kedalam taksi yang sudah berhenti dinhadapannya. Namun otak Nay yang terlalu pintar ini, ia jadi tidak mengerti apa yang di maksud oleh pujaan hatinya ini.

"Kenapa?" Tanya Nay bingung menatap Aldar dengan dalam

"Balik!" Titah Aldar dingin. Yang mendapati kerutan tipis darinya

"Naik taksi?" Tanya Nay menunjukkan jarinya ke arah mobil taksi

"Hm"

"Sama lo kan?" Tanya Nay lagi membuat Aldar memutarkan bola matanya jenggah. Tinggal masuk mobil saja, pake nanya-nanya segala.

Dasar bawel!

"Gak!" Ujar Aldar menatap tajam Nayara

"Loh kok gitu! tadi waktu disana lo bilang gue baliknya sama lo, kok sekarang malah gue balik sendiri si?!" Oceh Nayara kecewa dengan jawaban Aldar

ALDARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang