#48

31.1K 1.5K 93
                                    

Happy Reading!

•••🐒•••

"Aaaa, buka mulutnya!" Nay menyodorkan sesendok bubur kearah mulut Aldar, yang diterima baik olehnya

"Dari pagi lo ga makan sedikitpun?" Tanya Nay dengan nada sedikit tidak bersahabat

"Hm"

"Biar apa ga makan dari pagi? Mau cari penyakit? Jangan aneh aneh deh, lo tuh baru aja sadar, mau sakit lagi?" Oceh Nay yang kembali menyodorkan sesendok bubur kearahnya

"Pelan pelan yang" Dengus Aldar saat Nay tidak biasa menyuapi bubur kedalam mulutnya

"Yang yang pala lo peyang!" Akhirnya kalimat ini bisa terpakai juga di dunia nyata. Sebenarnya si Nay senang Aldar memanggilnya dengan kata yang

"Ck, seneng banget lo ngatain pacarnya" Aldar menyentil pelan bibir gadisnya

Nah kan.... kek nya mimpinya mau jadi kenyataan deh, soalnya cara ngomongnya mirip cuma aktivitasnya aja yang beda.

"Ya abisnya kamu mah sok jagoan banget jadi cowok! Udah tau masih sakit tapi sok sok-an nunda makan, biar apa? Biar tambah parah lagi sakitnya?" Oceh Nay, membuat Aldar tersenyum tipis. Ia sangat senang saat kekasihnya ini menggunakan kata kamu dalam pembicaraannya

"Bukannya nunda sayang! Emang dari tadi gaada yang nyuapin, mangkanya ga makan" Alibi Aldar. Sebenarnya ia sengaja agar kekasihnya nanti yang menyuapi dirinya makan

"Ya emangnya lo gabisa makan sendiri? Atau minta tolong sama Bian, Liam atau yang lainnya kek. Mereka kan dari pagi ada disini"

"Ya kali aku disuapin sama mereka, yang ada makanannya tambah ga enak kalo mereka yang nyuapin" Bela Aldar

Membuat Nay menahan senyumannya sedari tadi, karna kenapa kekasihnya ini jadi menggunakan kata aku bahkan kata sayang, kan jadi baper aingnya!

"Ekhm! Jangan bilang kita kita ga denger lo ngomong apaan ya bos" Sindir Liam menatap Aldar sok tajam

"Enak aja makanannya tambah ga enak, nih kalo tangan gue yang nyuapin lo, bubur yang rasanya hambar langsung berasa kek rendang!" Ujar Bian tak mau terima

Aldar hanya mengedikkan bahunya acuh, memegang tangan gadisnya dan kembali membuka mulutnya saat Nay yang ingin menyodorkan sesendok bubur kearahnya.

"Emang ga bisa ya apa makan sendiri waktu pagi" Oceh Nay kembali seraya menaruh semangkuk bubur di atas nakasnya. Karna bubur nya sudah habis

"Astaga yang, masih bahas itu?" Tanya Aldar tak habis pikir. Emang dasar cewek ya masalah sepele ceramahnya panjang lebar

"Ya aku tuh ga abis pikir aja sama kamu, emang ga laper apa dari pagi ga makan? Baru makannya sekarang" Oceh Nay menyodorkan segelas air putih yang diterima baik olehnya

"Gue badannya lemes tadi, ga bisa makan sendiri" Alibinya, membuat Nay menatap kearahnya dengan memicing, seraya tangannya yang sibuk mengupas kulit jeruk

"Kalo lemes mana ada tadi tangannya ikut megang tangan gue pas mau suapin lo" Aldar langsung terdiam dan mengusap tengkuk lehernya

"Yaudah si, yang penting gue udah makan tadi" Ujar Aldar membuat Nay berdecak sebal

"Buka mulutnya!" Nay menyodorkan jeruk kearah mulutnya

"Asem ga?" Tanya Aldar seraya memegang tangan Nay yang berada dihadapannya. Jujur Aldar ini tipikal orang yang tidak suka dengan rasa asam

ALDARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang