#49

29.9K 1.4K 46
                                    

Happy Reading!

•••🐒•••

Nay berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan tangan yang menjinjing keranjang kecil yang berisikan buah buahan.

Nay membuka handle pintu kamar rawat kekasihnya dengan perlahan. Yang langsung di suguhkan dengan Ranti yang terduduk di sofa dan Aldar yang tengah memainkan ponselnya seraya terduduk dengan punggung yang disandarkan.

Wahhh!! Rupanya kekasihnya ini membohongi dirinya ya! Katanya tadi di rumah sakit hanya sendirian, dan ini buktinya? Terdapat Ranti yang menemani dirinya.

"Assalamu'alaikum" Nay tersenyum hangat saat ditatap oleh Ranti dan Aldar bersamaan

"Waalaikumussalam, eh ada mantu bunda" Seru Ranti yang langsung beranjak dari duduknya, menyambut Nayara yang sedang berjalan kearahnya

Nay mencium singkat punggung tangan Ranti yang dibalas senyuman hangat darinya. "Gimana kabarnya tante?"

"Panggil aja bunda! Bunda baik kok sayang, kamu gimana kabarnya?" Tanya Ranti balik

"I-iya bunda, Nay selalu baik bunda" Serunya, membuat Ranti terkekeh pelan seraya mengusap lembut rambut Nayara

"Pacar kamu tuh, susah makannya! Dari tadi bunda mau nyuapin bilangnya nanti nanti terus" Adu Ranti, membuat Nay langsung menatap tajam kearah Aldar. Sedangkan yang ditatapnya? Ia malah menampilkan sederet gigi kearahnya

"Mau cari mati lo? Gamau makan?!" Tajam Nay seraya menaruh buah buahan yang ia bawa diatas nakasnya

"Sengaja biar lo yang nyuapin" Ujar Aldar tersenyum tengil kearahnya saat Nay menatap tajam kearahnya, seraya tangannya yang masih membersihkan sendok dengan tissue

Nay mengambil bubur diatas nakasnya dengan kasar, dan langsung menduduki bokongnya disamping Aldar.

"Buka mulut nya!" Titah Nay yang sudah menyodorkan sesendok bubur kearah mulutnya, yang diterima baik olehnya

"Harus berapa kali aku ngomong sama kamu si? Kalo waktunya makan ya makan! Kamu tuh masih sakit. Gausah sok jagoan" Oceh Nay, membuat Aldar tersenyum tipis. Ia sangat suka mendengar ocehan yang dilontarkan oleh gadisnya

"Ya emang ga laper sayang, mangkanya ga makan tadi" Jawab Aldar

"Diem! Gaada yang nyuruh lo ngomong!" Tajam Nay seraya menunjukkan sendok kearah wajahnya, membuat Aldar ingin sekali tertawa. Karna lucu saja jika gadisnya sedang marah marah seperti ini

"Kalo sampe besok besok lo telat makan lagi! Terus lo sakit lagi! Terus koma lagi! Fiks! Gue bakalan selingkuhin lo saat itu juga!" Tajam Nay, membuat Aldar berdecak sebal

"Ck, mulut lo!" Dengus Aldar menyentil pelan bibir gadisnya

"Aaaa, buka mulut lo!" Ketus Nay kembali menyodorkan sesendok bubur kearahnya

Aldar langsung melahap suapan bubur dari gadisnya. Pandangannya selalu tertuju ke arah kekasihnya, yang sibuk menyendokan buburnya tanpa berbicara sedikitpun.

Nay menyodorkan sesendok buburnya kembali, yang langsung diterima baik olehnya.

Hening saat ini, ocehan yang keluar dari mulut gadisnya telah usai. Namun Aldar tidak menyukai itu, dimana gadisnya yang mendiami dirinya saat ini.

"Marah?" Tanya Aldar menusuk pelan pipi Nayara menggunakan telunjuknya, sebelum ia melahap buburnya

"Dengerin aku! Kalo waktunya makan ya makan, jangan di tunda tunda makannya" Ujar Nayara tajam

ALDARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang