Happy Reading!
•••🐒•••
"Bunda, sini biar Nay yang masukin" Seru Nay mengambil alih tas-nya. Dan perlahan ia memasukan beberapa baju dan celana milik kekasihnya kedalam tas
Aldar tersenyum tipis menatap Nayara yang berada disampingnya. Gadisnya ini terlihat begitu serius sekali memasuki pakaiannya kedalam tas.
Seketika tangan Aldar terulur untuk mengeluarkan beberapa baju yang sudah di masukan kedalam tas nya, saat Nay yang tengah sibuk menilap baju diatas kasur rumah sakit.
"Aldar!!!!" Nay mencubit lengan kekasihnya, saat ia kepergok sedang mengeluarkan beberapa baju dari dalam tasnya
Sedangkan Aldar? Ia malah terkekeh pelan saat mendapati wajah Nayara yang sudah begitu kesal.
"Capek tau! Orang udah di beresin juga malah di keluarin lagi" Kesal Nay kembali memasukan bajunya kedalam tasnya dengan kesal
"Cantik banget si!" Aldar mencolek pipi gadisnya, yang langsung di tepis kasar olehnya
"Diem tangan lo! Gue patahin tau rasa" Tajam Nay, membuat Aldar terkekeh geli
"Aldar" Aldar dan Nayara pun langsung menatap kearah sumber suara, dimana terdapat Hema disana
"Kamu pulang kerumah ayah ya" Seru Hema menatap putranya yang tengah menatap kearahnya dengan datar
"T-tuan tuan eeee tuan H-hema Rainer, suami dari yang saya bunuh"
Shit!
Kenapa kepalanya ini kembali nyeri, saat otaknya kembali memutarkan memory nya kembali, saat pria bangsat itu menjelaskan semuanya tentang siapa dalang dari pembunuhan bundanya.
Aldar memejamkan matanya merasakan sensasi yang begitu nyeri dikepalanya. Perlahan ia membuka matanya dan menatap Hema dengan dingin.
"Saya punya rumah sendiri, saya tidak butuh tinggal dirumah anda" Ujarnya dingin, membuat Nay spontan menatap kearah kekasihnya
Mengapa Aldar bersikap seperti itu kepada ayahnya? Bukannya pembantunya bilang jika Aldar dan sang ayah memiliki hubungan yang baik baik saja.
"Aldar, kamu masih sakit. Jika kamu pulang ke rumah mu, siapa nanti yang akan menjaga kamu disana?" Seru Hema. Berharap jika putranya ini mau ikut pulang ke rumah nya
"Yang jelas bukan anda dan istri anda!" Jawabnya dingin, membuat Nay langsung memegang tangan Aldar. Menegurnya agar tidak bersikap seperti ini kepada ayahnya
"Aldar, bisa kamu lupakan sebentar rasa kecewa ataupun benci kepada ayah sampai kondisi kamu pulih?!Ayah hanya minta kamu untuk pulang ke rumah ayah untuk sementara sampai kondisi kamu benar benar membaik. Setelah itu kamu boleh pulang ke rumah mu lagi! Ayah hanya khawatir dengan kondisi kamu yang sekarang sayang" Pinta Hema lagi
Nay benar benar bingung dengan permasalahan keluarga kekasihnya ini. Karna ia baru pertama kali melihat sikap Aldar yang sedingin ini kepada ayahnya.
Aldar berdecih pelan menatap Hema dengan datar. Apa tadi? Melupakan
nya sebentar? Bahkan rasa kecewa kepadanya sudah sangat menempel di kepala dan hatinya."Saya bi--, "
"Pulang kerumah ayah kamu ya, cuma sampe kondisi kamu pulih aja kok. Aku juga khawatir banget sama kondisi kamu yang belum bener bener pulih, karna kan bibi juga belum tentu bisa jagain kamu sampe 24 jam. Kalo dirumah ayah, kan ada bunda yang bisa jagain kamu sampai 24 jam, mau ya?" Potong Nayara seraya mengusap tangan Aldar lembut yang berada digenggamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDARES
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Kisah dimana bukan seorang pria yang mengejar-ngejar seorang wanita. Melainkan seorang wanita yang begitu antusiasnya mengejar-ngejar seorang pria. Cintanya terlalu buta, membuat seorang Nayara grizella barsha rela menjalankan hubunga...