Author pov.
Pembelajaraan untuk hari ini sudah berakhir. Chaeyeon dan Chaeryeong terlihat sedang berjalan beriringan di koridor sekolah yang tampak sudah sepi karena kedua anak itu pulang sedikit terlambat dari biasanya."Kenapa ? Berat ?" Tanya chaeyeon ketika melihat sang adik seperti keberatan membawa tasnya sendiri.
Chaeryeong memanyunkan bibirnya dengan manja lalu memganggukkan kepala.
Tanpa berkata-kata chaeyeon langsung mengambil alih tas itu dari bahu adik kesayangannya itu.
"Hngg..
Emang kebahagiaan paling besar tuh punya kakak pengertian dan penuh kasih sayang kayak unnie." Chaeryeong berucap sambil bergelayut manja di lengan kanan sang kakak."Hmm..
Cer.""Iya ?"
"Tapi lo jangan jadiin gue patokan buat nyari pacar ya."
"Emang kenapa ?"
"Karena ga semua orang bakal kayak gue. Setiap orang tuh punya cara sendiri-sendiri buat nunjukin rasa sayangnya. Begitu pula calon pendamping hidup lo kelak. Kalau dia ga bisa memperlakukan lo kayak gue perlakuin lo, tolong jangan pernah permasalahin itu, karena bisa jadi dia punya cara lain buat nunjukin rasa sayangnya ke lo. Selama dia bukan orang toxic mah ga masalah."
Chaeryeong langsung menghentikan langkahnya, dan tentu saja diikuti oleh chaeyeon.
"Un, unnie ga bermaksud nyinggung hal lain kan ?"
Melihat sang adik menunjukkan raut muka yang sangat serius, chaeyeon malah membalasnya dengan senyuman hangat.
"Engga cer, gue cuma mau lo nerima kebahagiaan dengan cara lain dari orang yang nantinya bakal tulus sayang sama lo bahkan rasa sayang dia itu lebih dari rasa sayang yang gue berikan ke lo selama ini."
Mendengar nasehat dari kakaknya itu chaeryeong langsung terdiam. Karena kalau dipikir-pikir, perkataan sang kakak itu memang ada benarnya.
"Hah..
Iya, bakal aku coba un."Chaeyeon langsung menunjukkan senyumannya lalu mengusap lembut kepala gadis kecilnya itu.
"Ya udah balik yuk." Ajak chaeyeon sambil menggenggam tangan chaeryeong, lalu mereka kembali berjalan bersama.
"Aku pasti bakal cemburu sama orang yang berhasil dapetin unnie nanti."
"Lah ? Kenapa gitu ?"
"Iya, dia pasti beruntung banget bisa dapet seseorang kayak unnie. Seseorang yang bakal selalu ada buat dia, seseorang yang bakal menyayanginya dengan sepenuh hati, seseorang yang bakal menomor satukan dia."
"Dan sekarang lo udah dapetin semua itu, bahkan mungkin lebih dari itu, terus kenapa lo musti cemburu ?"
"Ga tau, aku kayak ga rela banget kalau harus ngelepasin unnie buat orang lain. Nanti kalau unnie udah punya pacar, siapa yang bakal perhatiin aku ? Siapa yang bakal sesayang ini sama aku ? Siapa yang bakal jagain aku ?"
"Maka dari itu sampe detik ini gue masih belum mau pacaran. Gue udah janji sama diri gue sendiri kalau gue ga bakal pacaran sebelum lo nemuin seseorang yang bisa jadi pengganti gue kelak, seseorang yang bisa gantiin gue buat jagain lo. Dan kalaupun nantinya gue pengen punya pacar, gue mau pacar gue itu juga sayang sama lo kayak apa yang gue lakuin selama ini."
"Ih un jangan gitu dong, aku jadi pengen nangis kan."
"Dih, dasar cengeng."
"Tapi kasian juga ya para fangirls unnie itu. Sayang banget padahal mereka cantik-cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraodinary Love
FanfictionMenceritakan tentang lika-liku kehidupan anak sekolahan Warning! GxG Ga suka ? Skip boss!