42

1.7K 202 169
                                    

Author pov.
Kurang satu menit, bel masuk akan berbunyi. Hari ini tampak sangat berbeda dari biasanya, karena anggota OSIS yang ditugaskan untuk menjaga gerbang bukan satu atau dua orang, melainkan empat orang sekaligus.

Siapakah mereka ?

Sudah pasti, tiga bidadari cantik, plus eunbi.



"Astaga, mereka ga capek apa ya tiap hari dihukum terus ?" Ujar eunbi ketika melihat lima sekawan baru saja sampai di depan gerbang sekolah dengan motor kesayangan mereka.



Lia yang melihat itu pun langsung menggeleng-gelengkan kepala, sedangkan karina sibuk memijat pelipisnya dengan kepala tertunduk dan tangan terlipat di depan dada.

Nih gua sertakan fotonya biar kalian bisa ngebayangin yang dilakuin sama karina🙃

"Anjir, kenapa nama gue full banget di sini ?" Seperti tidak menyadari dosanya, yena terheran-heran saat hendak tanda tangan di buku pelanggaran dan melihat buku itu dihiasi oleh namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Anjir, kenapa nama gue full banget di sini ?" Seperti tidak menyadari dosanya, yena terheran-heran saat hendak tanda tangan di buku pelanggaran dan melihat buku itu dihiasi oleh namanya.

"Lo paling kalau abis maling ga bakal sadar deh yang lo lakuin itu dosa apa ga. Udah ah berlutut sana!" Dengan sedikit mendorong yena, yujin merampas bolpen yang sedang berada di genggaman tangan yena itu, lalu mengusir sang sahabat.

"Lah kok macet ?"

"Itu karma goblok." Selalu, Shin Ryujin berkata dengan sangat santainya namun langsung mengenai sasaran.

"Nih."



Tet terettt~

Dua bidadari cantik langsung nyodorin bolpen mereka secara bersamaan setelah yujin bilang kalau bolpennya macet.

Siapa ?

Udah pasti lah neng sekar sama neng murti.



"Makasih cantik." Yujin tersenyum dengan sangat amat menawan setelah memutuskan untuk mengambil bolpen dari tangan sang kekasih.



Ciee..

Kekasih baru.

Pasti jinjoo shipper langsung banting hp nih🤣



"Lah eh, kok dibawa sih bolpennya ?" Ryujin yang juga hendak tanda tangan tampak kebingungan karena yujin malah membawa bolpen milik karina itu.

"Modal dong nyet, sekolah kok ga bawa bolpen." Sekarang giliran yujin yang berucap dengan sangat santainya untuk mengatai ryujin.

"Yee si anjing kayak udah paling bener aja, ngaca bangsat!"

"Udah mutlak cakep ngapain harus ngaca ?"



Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang