15

1.6K 208 77
                                    

Author pov.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, namun Choi Yena dan juga Ahn Yujin sejak tadi belum masuk ke kelas mereka.

Kenapa ?

Udah pasti, mereka dihukum karena pagi-pagi ketauan nyebat di belakang sekolah. Ya udah deh sekarang mereka berakhir jadi relawan sekolah buat ambilin sampah di sekitar lapangan basket.

Tapi ya kalian tau sendiri lah kelakuan mereka kayak gimana, bukannya ngelakuin hukuman tapi malah sibuk liatin anak-anak kelas sepuluh yang lagi olah raga.



"Oi kalian!"



Yena dan yujin yang tadinya sedang fokus memandangi para adik kelasnya yang cantik-cantik itu langsung beralih untuk melihat guru olah raga yang baru saja memanggil mereka.



"Kenapa pak ?" Tanya yujin dengan sedikit berteriak karena jarak mereka cukup jauh.

"Bapak liat-liat dari tadi kalian bukannya bersihin tapi malah merhatiin cewe-cewe ini ya."

"Darurat pak! Saya lagi ngawasin pencuri."



Perkataan yena itu berhasil membuat semua orang yang sedang berada di lapangan basket bingung.



"Hah ? Maksudnya ?"

"Lah bapak ga tau kalau salah satu anak di kelas itu pencuri ?"

"Eh seriusan bek ?" Yujin yang tidak tau pun ikut terkejut mendengar pernyataan sahabatnya itu.

"Eh ? Kamu serius ? Siapa ? Kenapa baru bilang sekarang ?"



Guru itu langsung menunjukkan muka seriusnya sambil menatap satu persatu anak-anak kelas 10-1 yang sedang diajarnya itu.



"Itu yang berdiri di sebelah kanan wonyoung."



Orang yang dimaksud oleh yena itu langsung membelalakkan matanya dengan sangat amat terkejut sambil menunjuk dirinya sendiri.



"Wang Yi.."

"Iya dia pak! Dia udah nyuri hati saya!"

"Yeee si bangsat! Sialan lo gue udah serius juga!"
Yujin yang juga berhasil dibuat kesal oleh sahabatnya itu langsung menoyor kepala yena.

"Bapak nitip toyorin sekalian dong jin!"

"Eh ? Wah siap pak, dengan senang hati."

"Lo sampe noyor gue lagi ga gue bantuin deketin wonyoung ya ?"



Tangan yujin yang sudah terangkat untuk menoyor kepala yena itu seketika langsung terhenti setelah mendengar ancaman yena.



"Ah ga asik lo ngancemnya gituan."

"Udah-udah! Bersih-bersih lagi sana yang bener. Awas aja kalau bapak liat kalian malah santai-santai lagi, bapak laporin ke kepala sekolah biar hukuman kalian ditambah."

"Eh iya-iya pak iya, duh kenapa jadi tukang ngancem semua sih ?"



Pas yujin sama yena lagi ribet ngurusin hukumannya, di sisi lain si dede wony malah sibuk ceng-cengin yiren.



"Ciee ada yang ditaksir sama idola sekolah nih. Seneng ga ? Seneng ga ? Ya seneng lah masak engga." Wonyoung menggoda sahabatnya itu sambil menyenggol-nyenggol yiren menggunakan lengannya.

"Ish apaan sih."



Tentu saja yiren langsung tersipu malu karena sahabatnya itu terus-terusan menggodanya.



Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang