Author pov.
Hari ini, anak-anak kelas 10-2, kelas di mana Wang Yiren dan Jang Wonyoung berada sedang berjalan menuju ke lapangan basket untuk mengikuti pelajaran olah raga. Tentu saja kedua bidadari yang sudah bersahabat sejak mereka masuk ke Sekolah Menengah Atas itu juga termasuk dalam anak-anak yang sedang berjalan menuju ke lapangan.Saat yiren dan wonyoung sedang berjalan menuruni tangga lapangan basket sambil bercanda gurau, mereka dibuat terkejut oleh seseorang yang tiba-tiba menyodorkan sebuah kaleng minuman di hadapan yiren.
"Ye-yena unnie ?"
Orang yang disebut namanya oleh yiren itu hanya menunjukkan senyum menawannya.
Wonyoung yang liat itu udah senyum-senyum sendiri dan mulutnya udah gatel banget, ga sabar buat ceng-cengin yiren sama kakak kelas mereka itu.
"Bu-buat aku un ?"
"Iya lah, kalau buat wonyoung nanti dipukul yujin gue."
"Ish apaan sih un, dia tuh ga suka ya sama aku, jadi berhenti nyomblangin aku sama dia." Wonyoung yang lama kelamaan merasa tidak nyaman karena terus menerus disangkut pautkan dengan yujin akhirnya bersuara.
"Hahaha bercanda won astaga, jangan ngambek gitu dong. Nih ambil, gue sengaja beli dua tadi buat kalian." Yena berucap sambil menyerahkan satu lagi kaleng minuman yang baru saja diambil dari saku hoodienya.
Dan perbuatan yena itu berhasil mendapat nilai plus dari yiren. Karena menurut yiren, jarang sekali, ah tidak, malah bisa dibilang tidak pernah ada seseorang yang mau mempedulikan sahabatnya ketika orang itu hendak mendekatinya.
Maksudnya tuh kalau dia suka sama yiren ya dia ngasih makanan atau minuman ke yiren doang, walaupun di sana lagi ada wonyoung tapi mereka kayak ga peduli gitu.
"Hngg...
Baik banget sih, makasih un, aku bakal pastiin si bego ini ga nyia-nyiain orang sebaik unnie."*plak
Sebuah kalimat godaan yang terlontar dari mulut wonyoung itu berhasil mengundang pukulan yiren.
"Un, please jangan percaya sama tampang dia. Dia mah tampangnya aja kayak bidadari, tapi kelakuan macem dajjal, liat nih un masak aku di kdrt terus." Dengan sangat manja, wonyoung mengadukan perbuatan sahabatnya itu sambil mengusap-usap lengannya yang baru saja dipukul oleh yiren.
"Please deh jangan lebay."
"Hahaha lucu banget sih kalian, ya udah ke lapangan gih, jangan berantem terus ya."
Di akhir kalimatnya itu, yena berucap sambil mengusap lembut kepala yiren."Duh, meleleh dede bwang."
Gimana ceritanya de yang diusap yiren tapi yang meleleh lu😭
"Makasih ya un." Ujar yiren sambil menggoyang-goyangkan kaleng minuman dari yena yang sedang ada di tangannya.
Yena hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu kembali melangkah menaiki tangga, sedangkan kedua sahabat itu juga kembali melangkah namun menuruni tangga.
"Eh yiren."
Yiren yang merasa dipanggil langsung menghentikan langkahnya lalu menoleh ke atas, dan tentunya hal yang yiren lakukan itu diikuti oleh wonyoung.
"Hari ini lo ga ada ekstra kan ? Nanti pulangnya bareng gue ya, soalnya kemarin papa lo telfon gue, katanya minta ditemenin main catur."
"Eh ? Ah i-iya un."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraodinary Love
FanfictionMenceritakan tentang lika-liku kehidupan anak sekolahan Warning! GxG Ga suka ? Skip boss!