21

1.5K 194 60
                                    

Author pov.
Lia terlihat sedang duduk seorang diri di rooftop sekolah. Gadis cantik yang menjabat sebagai ketua OSIS itu merasa dirinya sedang tidak enak badan. Sejak tadi lia tidak berhenti bersin-bersin dan kepalanya terasa sedikit pusing.



"HACIM!"



Lia langsung menutup hidungnya itu menggunakan tissue yang sejak tadi digenggamnya.

Saat lia sedang menundukkan kepalanya, lia berhasil dibuat terkejut dengan tangan seseorang yang tiba-tiba saja menempel di dahinya.

Lia langsung mematung ketika mengetahui pemilik tangan itu ternyata adalah, Hwang Yeji.



"J-ji ?"



Yang dipanggil tidak berkata apa-apa melainkan hanya menyodorkan sebotol air mineral dan sebungkus obat.



"Buat apa ?"

"Lo demam, minum ini."



Setelah lia menerima obat itu, yeji mendudukkan dirinya di sebelah lia.



"Kok lo tau kalau gue lagi ga enak badan ?" Tanya lia selesai meminum obat dari yeji itu.

"Semalem..
Lo tidur meluk gue, badan lo anget."

"Eh ?! Seriusan ?! Gue tidur meluk lo ?!"



Melihat yeji menganggukkan kepala, lia langsung merutuki betapa bodoh dirinya karena sudah melakukan hal gila itu.

Sebenernya bukan karena lia benci sama hal itu ya, tapi karena lia ngerasa ga enak aja, takut kalau yeji ga nyaman sama perbuatannya itu.



"Aduh maafin gue ya, gue ga sadar ngelakuin itu."

"Gapapa."

"Lo ga istirahat ji ?"

"Ini."

"Maksud gue ga makan di kantin atau nongkrong sama temen-temen lo gitu ?"



Lia melihat yeji hanya menggelengkan kepalanya.



"Emang lo udah makan ?"



Yeji kembali menggelengkan kepalanya.



"Kenapa ga makan ?"

"Gapapa."

"Hah..
Pusing gue."



Perkataan lia kali ini berhasil menarik perhatian yeji karena yeji langsung menoleh ke arahnya.

Lia terkejut sekaligus bingung karena tiba-tiba saja yeji menarik kepalanya dengan lembut agar kepalanya itu bersandar di bahu gadis yang lebih tinggi lia itu.



"Tidur aja."



Sekarang lia paham kenapa yeji ngelakuin itu.

Padahal maksud lia mah dia pusing ngomong sama yeji yang kayak boneka idup, bukan pusing beneran ji😭

Tapi anehnya lia ga permasalahin hal itu. Malahan sekarang dia sangat menikmati senderan di bahu yeji. Kayak nyaman banget gitu keliatannya.



"Eh tangan lo kenapa ji ?"



Lia yang tidak sengaja melihat ada memar di pergelangan tangan yeji langsung meraih tangan kanan yeji itu.



"Gatau."

"Lo yang punya tangan, lo juga yang bisa ngerasain, bisa-bisanya ga tau."

Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang