32

1.6K 201 209
                                    

Author pov.
Lee Chaeryeong, baru saja selesai mengikuti kursus musik, dan sekarang adik dari Lee Chaeyeon itu memilih untuk menghabiskan waktunya sebentar di cafeteria tempatnya belajar musik.

Jadi gedung tempat chaeryeong kursus musik itu ada beberapa lantai, nah lantai dasar gedung itu tuh ada cafenya. Cafenya buat umum sih, tapi kebanyakan yang nongkrong di cafe itu pasti anak-anak yang kursus di gedung itu.



*tok *tok *tok



Chaeryeong, yang tengah terhanyut dalam setiap bacaan pada novel di hadapannya itu langsung mengangkat kepala saat mendengar suara kaca di sampingnya diketuk.

Sebuah senyuman manis langsung terukir di bibir indah chaeryeong saat dirinya mengetahui bahwa sang kekasih lah yang ternyata sudah mengetuk kaca di sampingnya itu.



"Kenapa ga masuk ?" Chaeryeong bertanya menggunakan bahasa isyarat karena ryujin masih betah berdiri di tempatnya.



Ryujin yang mendapat pertanyaan seperti itu bukannya menjawab melainkan malah tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ke kaca itu.

Chaeryeong yang awalnya merasa bingung dengan tingkah sang kekasih itu akhirnya tersenyum dengan sangat lebar saat kekasihnya itu menggambar sebuah hati di kaca yang baru saja dibuatnya mengembun.

Setelah berhasil membuat pujaan hatinya tersipu malu sekaligus berbunga-bunga, ryujin melangkah pergi untuk menghapiri chaeryeong.



*bruk



Baru saja membuka pintu cafe itu, tiba-tiba saja ryujin ditabrak oleh seorang gadis yang juga hendak ke luar dari cafe itu.



"Ah s-sorry, lo gapapa kan ?"



Dengan wajah datarnya, ryujin hanya menganggukkan kepala untuk menjawab kekhawatiran gadis itu.



"Eh tunggu, ini punya lo kan ?"



Ryujin yang sudah kembali berjalan segera menghentikan langkahnya saat gadis itu menahan tangannya.



"Ah, makasih." Masih tetap dengan wajah datarnya, ryujin menerima handphone miliknya yang diserahkan oleh gadis cantik itu.

"Kenapa un ?"



Chaeryeong yang sejak tadi memang memperhatikan kejadian itu langsung menghampiri sang kekasih.

Sangat berbeda dari ekspresinya kepada gadis itu, kali ini ryujin menunjukkan senyumnya yang sangat menawan saat chaeryeong mendatanginya.



"Gapapa kok sayang, cuma kecelakaan kecil aja, ya udah yuk."

"Ah maaf ya un."



Bukannya ryujin, tapi malah chaeryeong yang meminta maaf kepada orang yang ternyata adalah teman satu kursusan chaeryeong itu.

Ryujin mah bodo amat, soalnya dia ga ngerasa kalau dirinya salah.



"It's okay." Gadis cantik itu menjawab sambil tersenyum ramah.



Setelah mendapat jawaban dari gadis yang ternyata adalah teman chaeryeong di tempat kursus itu, ryujin langsung mengajak chaeryeong untuk pergi.



"Shin Ryujin." Gumam gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari dua orang gadis yang saat ini sedang berjalan sambil saling menautkan tangan mereka.

"Kamu udah lama selesainya sayang ?" Tanya ryujin setelah menarikkan kursi untuk chaeryeong.



Duh si abang idaman banget sih, kalau sama pacarnya manis banget, tapi kalau sama orang lain dinginnya ngalah-ngalahin bongkahan es di kutub utara.



Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang