29

1.8K 213 151
                                    

Author pov.
Bel istirahat baru saja berbunyi, lia yang sudah tidak sanggup menghadapi cacing-cacing di perutnya yang mulai berdemo langsung bergegas pergi dari kelas.



"Hai cantik."



Siapapun yang disapa dan disebut cantik seperti itu pasti akan merasa bahagia. Namun hal itu tidak berlaku untuk lia. Kali ini entah kenapa lia malah merasa tidak nyaman ketika melihat sang kekasih sudah berdiri di depan kelasnya.



"Mau ke kantin kan ? Yuk aku anterin."



Dengan sangat berat hati, lia hanya menerima uluran tangan Han itu. Padahal sebenarnya lia sudah tidak senyaman dulu jika harus melakukan skinship dengan sang kekasih.



"Kamu makin hari makin cantik aja sih."



Lia yang dipuji seperti itu hanya membalasnya dengan senyuman canggung.



"Kamu beneran udah sembuh ?"

"Iya, kenapa emangnya ?"

"Gapapa, keliatan beda aja, ga se-semangat biasanya."



Emang beda Han,

Iya, perasaannya yang udah beda buat lu😭



Di saat mereka hendak menaiki tangga, kebetulan sekali yeji juga sedang menuruni tangga yang sama. Jadi, sudah pasti yeji melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan sambil bergadengan tangan itu.

Secepat kilat, lia langsung menarik tangannya yang sedang digenggaman oleh Han.

Namun yeji tampak sangat acuh dan terlihat sama sekali tidak mempedulikan itu. Malahan yeji berjalan begitu saja melewati mereka seperti tidak menganggap keberadaan sepasang kekasih itu.



"Kenapa sayang ?" Han yang merasa aneh dengan sikap kekasihnya itu langsung menatap lia heran.

"Ah s-sorry Han tangan aku agak keringetan."

"Hah ? Keringetan ? Apaan sih orang ga keringetan sama sekali gini."



Untuk membuktikan perkataan lia, Han mengusap-usap tangannya ke telapak tangan lia yang katanya mulai berkeringat itu.



"Ya kan udah aku lap, udah ah han aku males ya kalau harus debat karena masalah sepele kayak gini."

"Ya kamunya dari tadi aneh banget!"



Lia terdiam, memejamkan matanya sebentar sambil mendengus kesal. Awalnya lia memang benar-benar menyayangi Han, tapi mungkin ini lah salah satu alasan yang membuat lia makin lama semakin muak dengan kekasihnya itu.



"Han, kita udahan aja deh mending. Aku capek tau ga ngadepin sifat temperamen kamu yang ga ada abisnya ini. Aku kurang sabar apa sih selama ini ngadepin kamu yang selalu marah-marah ga jelas cuma karena hal kecil ? Sekarang aku tau kenapa orang tua dan sahabat-sahabatku ga ada yang suka kalau aku pacaran sama kamu."

"Kamu kalau ngomong dipikir dulu baik-baik pake otak ya, jangan bercanda kayak gini, aku ga suka."

"Akh! Sakit Han."



Lia terlihat meringis kesakitan sambil berusaha melepaskan cengkeraman Han yang sangat amat kuat di pergelangan tangannya.



*plak



"Anjing! Sakit goblok!"



Dengan penuh emosi, Han langsung meneriaki orang yang baru saja memukul kepalanya itu.

Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang