Author pov. Kurang beberapa menit saja, waktu akan menunjukkan pukul lima sore. Di sore hari seperti itu, Shin Ryujin terlihat sedang menunggu sang kekasih di cafe lantai dasar gedung tempat chaeryeong kursus musik.
Ryujin yang sedang duduk seorang diri di dekat kaca itu sejak tadi hanya menatap orang-orang yang berlalu lalang di sekitar cafe tempatnya berada sambil sesekali menyeruput caramel latte yang telah dipesannya.
Jadi model cafenya tuh kayak gini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai."
Mendengar ada yang menyapanya, ryujin langsung menoleh.
Namun setelah melihat orang itu, ryujin hanya menunjukkan wajah datarnya tanpa berucap apa-apa.
"Gue boleh duduk sini ga ?"
"Duduk aja, tempat umum." Ryujin berucap dengan acuh sambil mengarahkan kembali pandangannya ke depan.
"Gue giselle." Ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya setelah mendudukkan diri di sebelah ryujin.
"Ga ada yang nanya juga." Ryujin bergumam sambil mengaduk-aduk minuman di hadapannya itu tanpa mempedulikan uluran tangan gadis cantik di sebelahnya itu.
Walaupun ryujin ngomongnya pelan pake banget, tapi cewe yang ngenalin dirinya sebagai giselle itu tetep bisa denger.
Giselle yang mendapat perlakuan seperti itu dari ryujin hanya bisa tersenyum, tersenyum kecut lebih tepatnya, apa lagi ketika giselle melihat wallpaper handphone ryujin yang sedang tergeletak di atas meja cafe itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nama lo ryujin kan ?"
"Iya." Masih sama seperti sebelumnya, ryujin menjawab tanpa mau melihat ke arah giselle.
