27

1.5K 205 73
                                    

Author pov.
Choi Jisu, bersama dengan anak-anak lainnya tampak sedang duduk di bangku penonton lapangan basket ketika jam istirahat berlangsung untuk menonton anak-anak team basket yang sedang berlatih.



"Choi Jisu."



Lia yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh dan mendapati kedua sahabatnya berjalan ke mendekatinya.



"Buruan, bilang sama gue, lo kemarin abis dari mana ? Tumbenan pake banget seorang Choi Jisu yang sangat amat rajin dan ga pernah bolos sekali pun tiba-tiba ga masuk sekolah."

"Duh ju santai dikit kenapa sih ? Lo ga malu apa diliatin banyak orang ? Heboh banget lo kayak yang absen tuh member itzy aja."



Minju yang baru menyadari perbuatannya setelah lia berkata seperti itu langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dan benar saja, saat ini, banyak pasang mata yang menatap ke arahnya.



"Eh tunggu-tunggu, leher lo kenapa merah semua li ? Lo sakit ?"



Pertanyaan yang terlontar dari mulut karina itu berhasil membuat lia langsung menutupi lehernya menggunakan rambut dan tentunya dengan perasaan gugup.



"Ah i-itu mm..
G-gue alergi, iya gue alergi, makanya kemarin gue ga masuk."

"Seriusan ?! Kenapa ga bilang-bilang sih kalau lo sakit ? Kan gue bisa jengukin lo, mana sini coba gue liat."

"Eh! Gapapa ju gapapa, gue gapapa."



Dengan sangat panik lia langsung menjauhkan dirinya dari minju saat sahabatnya itu hendak memeriksa lehernya.



"Seriusan gapapa ?"

"Iya ju beneran, cuma salah makan aja kok."

"Hah..
Ya udah deh, makanya lain kali kalau makan tuh ati-ati. Jangan semuanya dimasukin ke perut, mentang-mentang doyan makan."

"Lo udah dari tadi di sini ?" Kali ini giliran Karina yang bersuara.

"Hmm..
Lumayan."

"Iya lah lumayan, dia mah ga pernah telat buat ngebucin."



Si minju nih sehari aja ga julid ga bisa deh kayaknya.



"Dih ga ya, orang gue ke sini bukan karena dia."



Iya lah bukan karena dia, kan udah ada orang lain yang berhasil menembus gawang pertahanan lu li😌



"Eyyy teori dari mana seorang Choi Jisu ga bucin sama Han river tuh ?"



"Gila sih, yeji unnie tuh kerennya emang ga ada obat ya ?"

"Iya anjir, cuma liat dia dari kejauhan aja jantung gue deg-deg an parah."

"Apa kabar gue yang tiap pagi selalu dihukum bareng sama dia."

"Andai gue bisa dapetin dia pasti bakal gue serahin semua yang gue punya."

"Iya lah gila, kalau dia jadi pacar gue, dia yang salah, gue yang minta maaf."



Ketiga bidadari cantik anggota OSIS itu langsung menghela nafas mereka secara bersamaan setelah mendengar cuitan-cuitan dari para adik kelas mereka.



"Lah kalian ngapain ikutan hela nafas ?" Tanya karina saat menyadari kedua sahabatnya yang tidak seharusnya menghela nafas itu ikut menghela nafas dengan berat.

"Emang kenapa ? Ga boleh ? Gue kan juga masih idup, jadi wajar dong menghela nafas."

"Ya engga, maksud gue tuh yang kita lakuin bukan helaan nafas biasa. Orang biasanya ngelakuin itu karena ada alesannya."

Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang