47

1.8K 204 168
                                    

Author pov.
Kim Minju, baru saja selesai mandi dan saat ini terlihat sedang berjalan menuruni tangga karena hendak pergi ke ruang bersantai rumah keluarga Ahn untuk menghabiskan malamnya di tempat favorite minju itu.

*ting
*tong

Baru saja kaki minju turun dari tangga terakhir, minju mendengar bel rumah yujin dibunyikan.

*ting
*tong



"Emangnya si bibi lagi ga ada ya ? Tumbenan banget ada tamu ga langsung dibukain ?"



Walaupun dengan bertanya-tanya, namun kaki minju tetap melangkah menuju ke pintu untuk memeriksa siapa pemencet bel itu.



"Lah iya sepi, ini pada ke mana sih ?"



*ceklek

Taraa~



"Lah ? Kar ? Ngapain ? Emang kita ada janji buat nongkrong bareng ya ?"



Minju tampak terkejut sekaligus bingung saat mengetahui ternyata pemencet bel rumah tadi adalah Karina, sahabatnya.

Sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepala dengan polos.



"Terus ?"

"Gue..
Mau ketemu yujin."



GLAR!

Minju secara otomatis langsung disadarkan melalui jawaban karina itu. Minju baru ingat, pemilik rumah yang saat ini dia tumpangi adalah kekasih dari sahabatnya itu.



"Karin ?"



Secara bersamaan, karina dan minju langsung melihat ke arah sumber suara itu. Dan di sana, ahn yujin yang baru saja turun dari tangga rumahnya terlihat berlari kecil ke arah mereka tanpa menghilangkan senyuman di bibir manisnya.



"Hai babe." Tidak kalah manisnya, karina tersenyum sambil menyapa sang kekasih.

"Ih kok kamu ga bilang sih kalau mau ke sini ?"

"Tadinya sih biar surprise karena aku kira kamu lagi ngebo, eh ternyata gagal." Di akhir perkataanya itu, karina terlihat menunjukkan wajah sedihnya yang berhasil membuat yujin merasa gemas.

"Hahaha engga kok, kamu ga gagal ngasih surprisenya. Kamu tiba-tiba ada di sini aja udah bikin aku kaget. Udah ah jangan cemberut gitu, masuk yuk."



Ada yang ngebul, tapi bukan knalpot bajaj.

Siapa ?

Udah pasti, satu-satunya orang ke-tiga yang ada di antara sepasang kekasih itu. Siapa lagi kalau bukan nona Kim Minju.

Kalau ada alat yang bisa buat ngeliat sesuatu yang tidak kasat mata, kalian pasti bakal liat kebulan di atas kepala minju. Apa lagi pas minju liat yujin ngelus lembut pipi karin terus ngerangkul karina buat di ajak masuk ke rumah.

Karena, dalam sejarah hidup minju, dalam sejarah perkenalan mereka, minju ga pernah liat yang namanya Ahn Yujin bersikap lembut dan semanis itu ke orang selain eommnya.



"Oh ? Karina kan ?"



Kebetulan sekali saat mereka hendak menuju ke ruang bersantai, eomma yujin juga terlihat baru saja menginjakkan kaki di lantai dasar rumah mewah mereka itu.



"Ah h-hallo tante." Masih dengan keadaan dirangkul oleh yujin, karina menyapa eomma kekasihnya itu degan sedikit malu-malu.

"Eh tunggu-tunggu, kok gini ?"

Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang