Author pov.
Jarum jam sudah berada di angka sembilan, itu tandanya waktu pembelajaran sedang berlangsung. Namun seperti biasa, di saat-saat seperti itu, chaeyeon bukannya berada di kelas, tapi malah terlihat sedang berkeliling entah hendak ke mana karena sejak tadi kakinya tidak berhenti melangkah.Namun tidak lama kemudian, chaeyeon tampak berhenti di depan kelas 12-1.
*tok *tok *tok
Guru yang sedang mengajar di kelas itu terpaksa harus menghentikan kegiatannya saat mendengar pintu kelas diketuk.
"Permisi pak."
"Iya ? Ada apa chaeyeon ?"
"Mm..
Ini pak, saya ada perlu sama eunbi unnie."Guru yang terlihat sudah cukup umur itu tampak menurunkan sedikit kaca matanya lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan eunbi.
Setelah menemukan keberadaan eunbi, guru mata pelajaran matematika itu kembali menatap chaeyeon yang sedang berdiri di ambang pintu kelas 12-1.
"Eunbi ? Ada perlu apa emang ? Siapa yang nyuruh ?"
"Orang tua saya pak."
Tentu saja jawaban chaeyeon itu langsung membuat sang guru mengerutkan dahinya dengan bingung.
"Orang tua kamu ? Itu kan urusan pribadi, kenapa harus dibahas sekarang ?"
"Soalnya penting pak."
"Memangnya orang tua kamu kenapa ?"
"Mereka nyuruh saya tanya ke eunbi unnie."
"Tanya apa ?"
Perasaan guru itu udah ga enak yeorobun.
"Katanya, mau ga jadi calon menantu mereka ?"
Tuh kan bener.
"CIEEE.."
"KIWKIW.."
"UHUY!"Sudah pasti perbuatan chaeyeon yang tidak ada malu-malunya sedikitpun itu langsung membuat seisi kelas ricuh. Bahkan saat ini wajah eunbi sudah memerah akibat sorakan dari teman-temannya.
"LEE CHAEY.."
"UN GUE TUNGGU JAWABAN LO NANTI PULANG SEKOLAH OKAY ? NANTI KALAU SAYA DITERIMA, BAPAK YANG JADI SAKSI PERJALANAN CINTA SAYA YA PAK! I LOVE YOU PAK IBNU!" Chaeyeon berkata dengan sedikit berteriak karena saat ini dirinya sudah berlari untuk menghindari amukan dari guru tadi.
Sedangkan guru mata pelajaran matematika itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena kelakuan para anggota swaggy yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi kebobrokannya.
Waktu pulang anak-anak anggota OSIS harus tertunda karena hari ini tiba-tiba saja kepala sekolah meminta tolong kepada para anggota OSIS untuk mengerjakan proposal kegiatan yang hendak mereka adakan.
"Guys, kayaknya kita break aja dulu deh." Selaku ketua OSIS, lia memberi saran kepada para anggotanya untuk beristirahat sejenak.
"Sumpah gue sayang banget sama lo li. Mulut gue udah asem banget dari tadi pengen ngebul."
"Sayang ? Wah, gue telfonin yeji ah."
Perkataan salah satu teman pria mereka itu langsung mengundang niat jahil minju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraodinary Love
FanfictionMenceritakan tentang lika-liku kehidupan anak sekolahan Warning! GxG Ga suka ? Skip boss!